HPA Bedah Panduan Kaderisasi
Palu-Pengurus Wilayah Himpunan Pemuda Alkhairaat (PW HPA) dan Pengurus Daerah HPA Kabupaten/Kota menggelar lokakarya Panduan Kaderisasi di aula Fakultas Agama Islam pekan lalu.
Rancangan panduan kaderisasi HPA sejumlah 24 halaman itu dibedah oleh sejumlah Pengurus Wilayah dan Pengurus Daerah dan PD HPA Kab/Kota itu mendapatkan banyak catatan dan masukan dari seluruh peserta lokakarya yang hadir.
Pimpinan sidang yang juga ketua stering comitee Aril Pettalau mengatakan, draft itu masih butuh banyak masukan, khususnya dari para senior dan pendiri HPA.
Menurutnya, panduan kaderisasi menjadi sangat penting untuk membentuk kader utama Alkhairaat yang mampu menjawab tantangan dan problematika keummatan yang sesuai dengan manhaj ahlussunah waljamaah.
Ia melanjutkan, pola training dibagi dua tingkatan yakni, kaderisasi tingkat dasar dan kaderisasi tingkat lanjut.
Ia menjabarkan, kaderisasi tingkat dasar adalah sistem yang dibentuk dalam merekrut kader HPA yang menjadi pengawal organisasi. Output yang diharapkan adalah terbentuknya kader-kader pemula HPA yang siap menjadi simpul energi HPA dalam mengembangkan jejaring HPA dimanapun berada.
Sementara kaderisasi lanjut kata Aril, adalah kelanjutan kaderisasi HPA yang membentuk kader yang paripurna.
Menurutnya, kaderisasi tidak hanya sampai pada pola training tapi berlanjut pada pola pembinaan pasca training. Pelatihan kewirausahaan misalnya.
Ketua PW HPA Sulteng Dedi Irawan menyambut positif pola pembinaan pasca training, sebab banyak kader tidak berbanding lurus dengan ketersediaan kader dalam kepengurusan organisasi. Salah satu sebabnya karena kurangnya pembinaan pasca training.
Dalam rancangan panduan kaderisasi yang disusun stering comitee yang ditunjuk PW HPA Sulteng itu memuat karakteristik kader yang diharapkan yakni, mampu mengamalkan Islam yang Rahmatan Lil Aalamiin yang diajarkan oleh Guru Tua serta mencintai kebenaran (akhaqtul muhibbin).
Selain itu, kader Pemuda Alkhairaat menjadi garda terdepan pembela panji dakwah Alkhairaat ditengah-tengah masyarakat. Dan yang tak kalah penting kata Aril, Pemuda Alkhairaat diharapkan menjadi Ulul Albab (Muadib,Muallim dan Mujahid).
Ketua PW HPA Sulteng Dedi Irawan juga mengungkapkan pola training yang diharapkan dibagi dua yakni, kaderisasi tingkat dasar, kaderisasi tingkat lanjut dan pola pembinaan pasca training.
Menurutnya, pola pembinaan pasca training yang bisa dilakukan pasca kaderisasi tingkat dasar adalah majelis taklim, kursus kecakapan atau pelatihan soft skill dll. Sementara pasca kaderisasi tingkat lanjut, majelis ilmu, pelatihan kewirausahaan, kursus manajemen organisasi dll.
“Rancangan kaderisasi atau bisa disebut silabus ini, sebelum diserahkan pada ketua umum PB Alkhairaat dan Ketua Umum DPP HPA, akan dikonsultasikan dengan para senior dan pendiri HPA untuk mendapatkan catatan dan masukan dari mereka,”tutupnya.