Realistis, KPU Sulteng Target Partisipasi Pemilih Diatas 79 Persen
Oleh Ridwan Laki
Komisi Pemilihan Umum (KPU), Sulawesi Tengah melalui Divisi Partisipasi Masyarakat, SDM dan Sosialisasi gencar menggelar sosialisasi, khususnya bagi pemilih muda alias pemilih milenial, kali ini menyasar kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Palu. Tanggal 9-10 Maret 2020 KPU Provinsi melaksanakan kegiatan sosialisasi Goes to Campus.
Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih yang dikemas dalam bentuk talkshow bertemakan ‘Pemilih Milenial Berdaulat Mewujudkan Partisipasi Elektoral Pemilihan Berkualitas dan Demokratis di Sulteng” dengan narasumber Sahran Raden, anggota KPU Provinsi Sulawesi Tengah, dan Dr. H. Lukman S. Thahir, M.A. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah pada kesempatan itu, Ketua KPU Provinsi Sulawesi Tengah, Tanwir Lamaming membuka kegiatan sosialisasi. Jalannya talkshow diikuti dengan antusias oleh mahasiswa dan sivitas akademika IAIN Palu.
Usai talkshow dilanjutkan adu argumentasi dan wawasan tentang kepemiluan dan demokrasi antar mahasiswa yang diikuti beberapa perguruan tinggi di Kota Palu. Hari kedua juga tak kalah seru, “Cerdas Cermat Pemilihan Serentak 2020” dengan menghadirkan peserta siswa SLTA se Kota Palu.
Strategi semacam ini diyakini cukup mumpuni untuk meningkatkan partisipasi pemilih, khususnya dikalangan pemilih milenial. Ada pemandangan menarik saat sesi foto usai acara, komisioner, Sahran Raden dan koleganya Syamsul Y Gafur dan beberapa dosen IAIN terlihat berfoto ala remaja zaman now dengan membelakangi kamera. Bagi yang jeli melihat, sebuah pesan pendidikan diselipkan dipunggung kaos hitam yang mereka kenakan dengan tulisan warna putih bertuliskan # Diatas 79%. Kereeen.
Kita kembali pada judul tulisan diatas, target diatas 79% partisipasi pemilih pada pemilihan kepala daerah serentak pada 23 September 2020 mendatang yang dicanangkan oleh Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Tengah bersama KPU Kabupaten/Kota itu menurut penulis sangat realistis.
Komisioner KPU Sulteng Bidang Partisipasi Masyarakat, SDM dan Sosialisasi, Sahran Raden, seperti dikutip dari antaranews.com mengatakan target 79 persen partisipasi pemilih disemua tingkatan, baik pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, dan wali kota dan wakil wali kota pada pemilihan kepala daerah serentak 23 September 2020 bukan tanpa alasan. Salah satunya dilihat dari tingkat partisipasi elektoral pada pemilihan umum 2019 tahun lalu yang mencapai angka 83,90 persen.
Investasi partisipasi elektoral tersebut menjadi dasar KPU Sulteng untuk menetapkan target partisipasi pada pemilihan kepala daerah serentak 2020 ini.
Untuk mendukung target tersebut, KPU Sulteng menyusun beberapa langkah strategis untuk meningkatkan partisipasi pemilih diantaranya, goes to kampus, media gathering, sosialisasi pemilihan berbasis digital dan lainnya.
Dalam rangkaian meningkatkan partisipasi pemilih, KPU Sulteng juga menyasar basis lain, seperti komunitas pemuda, keagamaan, disabilitas, kelompok perempuan, kelompok marginal, ormas dan lainnya.
Peningkatan partisipasi pemilih tidak hanya menjadi tanggungjawab KPU semata, melainkan tanggungjawab bersama seperti parpol, peserta atau kontestan dan pemilih.
Target diatas 79 persen partisipasi pemilih yang dicanangkan oleh KPU Sulteng sangat realistis berdasarkan beberapa indikator. Pertama, tabungan partisipasi pemilih yang diperoleh saat pemilihan umum anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2019, tingkat partisipasi pemilih di 12 kabupaten dan 1 kota mencapai angka diatas 80 persen. Berdasarkan data dari KPU Sulteng, Kabupaten Banggai Kepulauan berada pada posisi teratas dengan tingkat partisipasi pemilih mencapai angka 89,28 persen. Diposisi kedua menempatkan Kabupaten Poso dengan raihan 88,77 persen, tempat ketiga Banggai Laut 88,56 persen, keempat Kabupaten Sigi 87,26 persen, tempat kelima ditempati Kabupaten Buol 86,16 persen tingkat partisipasi.
Diposisi keenam kabupaten penghasil cengkeh, Toli-toli 85,11 persen, Kota Palu harus puas diposisi keketujuh dengan partisipasi 86,03 persen, disusul Morowali Utara 85, 06 persen, Kabupaten Tojo Una-una 81,71 persen dan Kabupaten tertua Donggala diposisi sepuluh dengan angka partisipasi 80,92 persen. Sementara kabupaten Parigi Moutong 80,44 persen dan dijuru kunci Kabupaten Banggai 79,97 persen.
Secara keseluruhan berdasarkan data di KPU Provinsi Sulawesi Tengah tingkat partisipasi pemilih se-Sulawesi Tengah yang mencapai angka 83,77 persen. Tingkat partisipasi ini paling tidak dipertahankan dan lebih ditingkatkan.
Paparan data investasi partisipasi elektoral pada pemilu anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah 2019 diatas tentu akan mengalami perubahan peringkat, pada pemilihan kepala daerah serentak 23 September 2020. Harapannya tingkat partisipasi pemilih makin naik, bukan malah terjun bebas. Khusus didaerah bencana Padagimo diprediksi akan mengalami sedikit penurunan disebabkan banyaknya warga yang menjadi korban atau pindah ke wilayah lain serta kekecewaan sebahagian warga terhadap penanganan penyintas pasca bencana oleh pemerintah daerah setempat. Namun penurunan tidak terlalu signifikan.
Peningkatan partisipasi pemilih tidak hanya tanggung jawab KPU semata, melainkan semua stakeholder termasuk bakal calon pemimpin kepala daerah untuk memberikan pendidikan politik yang baik dan santun pada calon pemilihnya untuk datang berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara menggunakan hak pilihnya pada tanggal 23 September 2020.
Selain itu, munculnya bakal calon Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan Walikota/Wakil Walikota yang cukup familiar dimata publik diyakini juga akan mampu mendongkrak partisipasi pemilih.
Ayooo rame-rame torang ke TPS pada hari Rabu tanggal 23 September 2020. Pemilih cerdas memilih pemimpin berkualitas.
Wallaahu A’lamu Bissawab
Penulis : Dosen Universitas Alkhairaat