Libatkan Karang Taruna, Dosen Unisa Sosialisasikan Pelayanan Geowisata di Desa Anca Sigi
Palu-wartakiat | Sejumlah dosen Universitas Alkhairaat (Unisa), yang tergabung dalam tim Pengabdian kepada Masyarakat Kompetitif Nasional, Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, skema Progam Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD), baru-baru ini melaksanakan penyuluhan pelayanan pariwisata bagi pemuda Karang Taruna Kalendu Kolenorasi desa Anca, kecamatan Lindu, kabupaten Sigi.
Pelaksana Tugas Kepala Desa Anca, Nelwan Pegia yang turut hadir dalam pelatihan itu menyambut baik dan mendukung program tersebut sebagai tindak lanjut kerjasama desa mandiri atau desa otonom, bahkan, dirinya akan mendorong lahirnya Peraturan Desa (Perdes), bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tentang pendapatan asli desa khususnya dibidang pariwisata.
“Perdes ini nanti akan menjadi payung hukum dalam penarikan retribusi pada masyarakat, sehingga tidak menjadi pungutan liar, (pungli),” ujarnya.
Dia juga berkeinginan desa Anca menjadi tujuan wisata berwawasan edukasi, para wisatawan yang datang tidak hanya sekedar menikmati panorama alam saja, melainkan bagaimana mereka teredukasi dengan baik mendapatkan informasi langsung dari penduduk lokal sehingga mereka tertarik melakukan penelitian dan pengabdian yang muarannya adalah terjadinya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di desa Anca dan peningkatan pendapatan ekonomi keluarganya.
Bukan tanpa alasan jika Nelwan Pegia berkeinginan menjadikan desanya sebagai tujuan wisata. Selain danau Lindu masih banyak Geowisata lainnya yang menjadi daya tarik tersendiri seperti kearifan lokal Ombo, yakni larangan pengambilan ikan selama 40 hari di danau jika ada turunan raja yang meninggal dunia dan makam raja Maradindo di pulau Levuto ditengah danau Lindu yang disimpan sebuah balok kayu pada bagian ujungnya terdapat ukiran kepala kerbau.
Untuk mewujudkan hal tersebut Nelwan berjanji tahun 2021 akan menggarkan melalui APDes akan merehabilitasi sejumlah fasilitas seperti dermaga dan lainnya serta akan menggelontorkan sejumlah dana untuk karang taruna mengelola fasilitas wisata tersebut.
Sementara itu Ketua tim PPPUD Universitas Alkhairaat, Dr.Arfan yang membawakan materi Psikologi Pelayanan Pariwisata mengatakan, pengembangan atraksi wisata membutuhkan modal ekonomi dan sosial. Modal ekonomi kata Doktor jebolan Universitas Tadulako ini merupakan dana pengembangan yang berasal dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah ditambah hasil retribusi dari pengembangan atraksi wisata. Sementara modal sosial adalah dukungan seluruh komponen masyarakat bagi pengembangan pariwisata di desa Anca, kecamatan Lindu, kabupaten Sigi.
Pakar Hama tanaman Universitas Alkhairaat ini juga menyoal makna eksistensi pengembangan Geowisata. Menurutnya, alam merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat, maka wajib menjaganya agar keselarasan alam tetap terjaga dan lestari.
” Peran Pemerintah, mulai dari Kementerian Pariwisata, Pemerintah Daerah, Akademisi, Biro Perjalanan, hingga pengelola atraksi wisata dari daerah lain diharapkan juga menjadi mitra yang bisa membantu pengembangan wisata khususnya di desa Anca,” katanya pada media ini, Ahad, (7/9).
Pemateri kedua, Ridwan, menyampaikan materi “Branding Wisata dan Sosialisasi melalui Media Sosial”. Dosen Tetap Yayasan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unisa itu, bersama pemuda Karang Taruna Kalendu Kolenorasi berhasil merumuskan branding wisata desa Anca yang diberi nama “Anca Geopark Village”.
Pemateri ketiga, Faigah Badjamal, didaulat membawakan materi “Pembuatan Paket Wisata”. Dosen Tetap Yayasan Fakultas Ekonomi itu berhasil meramu paket wisata untuk para pelancong dengan harga ekonomis dengan sejumlah fasilitas yang memanjakan para wisatawan sejak tiba di bandara Mutiara Sis Aljufri Palu hingga tiba di desa Anca kecamatan Lindu kabupaten Sigi.
Sementara itu, Dr. Ir. Hasmari Noer memberikan penguatan jiwa wirausaha dengan membentuk kelompok usaha bersama yang kelak akan meningkatkan pendapatan rumah tangga, khususnya bagi ibu-ibu dengan membuka warung makan di area wisata.(rl)