Mengenang Sosok Ngkai Muji Budayawan Muslim To Poso

Mengenang Sosok Ngkai Muji Budayawan Muslim To Poso

Poso-WartakiatΙAbd. Rahman Bali’E, Lahir di desa Sayo, 5 Agustus 1938. Meninggal, Pada hari Selasa, 8 Agustus 2023. Ngkai Muji sapaan almarhum, adalah sosok yang sederhana, namun memiliki pandangan dan gagasan cemerlang tentang masa depan pendidikan teristimewa mengenai budaya. Usia beliau terbilang telah tua 85 tahun, tetapi semangatnya berkobar laksana pejuang 45 yang tak kenal lelah. Mengalir deras ibarat air terjun mencari muara.

Sosok almarhum tak banyak yang tahu  kehidupan pribadinya, sebab ketenaran diri dipengaruhi oleh prinsip hidupnya yakni  “tidak perlu kita kaya secara material, tetapi yang terpenting kaya hati dan Karya”. almarhum menghendaki masa hidupnya dikenang dan dikenal melalui cipta karyanya itu sudah cukup,.

Kesan Pribadiku..,

Almarhum bukan siapa-siapa bagi diriku, teruatama dari sisi nasab keturunan. Tetapi saya merasa dekat, dari mereka yang mengaku “dekat”. Ilmu beliau apalagi pengalaman tak perlu diragukan. Keluh kesah, curhatan bersifat privasi apalagi menyangkut harapan dan cita-citanya, serta kepedulian, semangat, gagasan-gagasannya teristimewa mengenai budaya lokal To Poso sangatlah luar biasa. Saya berani menjadi saksi, bahwa Almarhum adalah orang baik yang berjiwa patriotis. Cinta terhadap negeri indonesia hususnya Tana Poso. Itu  tercermin dari karya-karyanya. Beberapa buku dan kamus bahasa Poso Pamona Indonesia telah berhasil ditulis dan mengisi ruang-ruang perpustakaan, baik daerah maupun disekolah-sekolah atau Madrasah di kota poso. Itulah wujud kecintaannya terhadap generasi pewaris negeri ini.

Tabea..,

Diusia senja, bukan penghalang baginya untuk terus berjalan mencari teman diskusi, saya adalah salah seorang  yang sering didatangi, walau hanya sekedar bersenda gurau, berkisah tentang masa-masa perjuangan dulu. Almarhum benar-benar mengenal sisi-sisi terdalam dari yang tidak diketahui publik karena tidak ada yang mendokumentasikannya. Padahal itu penting sebagai catatan sejarah.

Selamat jalan orang tuaku, karya dan baktimu aku kan kenang, banyak kisah pengalaman kehidupan telah terurai  sebagai ilmu dan nasihat yang engkau titipkan untuk menjadi pedoman.

Mohon maafkan saya, karena saat engkau pergi meninggalkan kami untuk selamanya, selasa, bulan  delapan, bulan kelahiranmu, bertepatan dengan ujian terbuka promosi doktorku di UIN Datokaramah Palu. Itu juga berkat bimbingan dan hasil wawancaraku bersamamu hingga saya bisa ada ditahap ini.

Isyaratmu datang…,

Ditengah malam pukul 03.23 kala muridmu panik gegara tulisan disertasinya ada kekurangan reverensi, seketika itu engkau datang menemuiku mengingatkanku, tetapi spontanitas saya merasa seakan engkau sekalian berpamitan. Perasaan itu segera saya usir dengan berdo’a sekembalinya dari ujian, akan bercerita banyak nantinya, semoga panjang umur guruku dan orang tuaku, batinku. Segera saya mencari buku kamus yang engkau tulis, di tas laptop tidak ditemukan, alhamdulillah ditemukan dalam kotak plastik di mobil yang berisi dokumen lainnya. Terima kasih Ngkai  MUJI (Sapaan akrab anak cucunya).

Suasana panik juga melanda saat mencari Bahasa Pamona-Poso di kamus bahasa karyamu, tentang orang  yang melanggar tradisi lokal, kusebut “Sangsi Sosial” bagi pelanggar atau mengabaikan tradisi yang berlaku ditengah masyarakat. Ternyata malam esoknya engkau akan pergi selamanya.

Engkau akan dikenang budayawan to Poso dan secara pribadi Ngkai yang telah menginspirasiku melahirkan karya ilmiyah berjudul ; Nilai Tradisi “Posintuwu” Dalam Mempersatukan Masyarakat Poso (Kajian Antropologi Perspektif Pendidikan Islam). Alhamdulilkah berhasil diuji secara akademik oleh para Guru Besar, Profesor dihari engkau pergi meninggalkan dunia fana’ itu.

Hadiah terbaikku untuk-mu saat itu mendengar kepergianmu, tidak terasa air mata kesedihan membasahi wajahku, dan insya Allah selalu ku kirimkan suratul fatihah atas kebaikan-kebaikanmu, karyamu adalah Amal Jariyahmu dan semoga Allah mengampuni dosa-dosamu serta memnempatkanmu ditempat yang layak disisi-NYA. Amin Ya Rabbal A’lamin.

Penulis; Dr. Ibrahim Ismail, S.Ag., M.HI.

Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *