Pengurus Pusat IKAAL Resmi Dilantik, Alumni Abna Bersatu Alkhairaat Maju

Palu-WartakiatΙ Pengurus Pusat Ikatan Alumni Abna Alkhairaat (PP-IKAAL), resmi dilantik oleh Ketua Utama Alkhairaat yang diwakili oleh Ketua PB Alkhairaat, K.H Husen Habibu, di Aula Fakultas Agama Islam (FAI), Universitas Alkhairaat (UNISA), Sabtu sore, (11/11).
Dalam amanahnya, Ketua PB Alkhairaat, K.H Husen Habibu kembali menegaskan ucapan Ketua Utama Alkhairatat H.S. Alwi bin Saggaf Aljufri tentang penambahan kata Abna.
Abna, kata panglima GAL ini cakupannya lebih luas dari alumni. Jadi alumni dan Abna harus bersatu agar lembaga ini semakin kuat.
“Alumni adalah mereka yang pernah mengenyam pendidikan di perguruan Alkhairaat, baik Paud/TK RA, SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/Ponpes dan Perguruan Tinggi. Sedangkan Abna’ cakupan nya lebih luas. Contohnya ada yang tidak pernah belajar di perguruan Alkhairaat tapi dia peduli dan simpatisan Alkhairaat, karena orang tuanya atau keluarganya orang Alkhairaat. Termasuk mereka yg sudah menikah dengan alumni Alkhairaat, masuk kategori Abna,”kata K.H Husen Habibu menirukan kembali peryataan Ketua Utama Alkhairatat.
Tujuan ditambahkan kata Abna agar terjadi penyatuan dalam satu organisasi, tidak ada organisasi lain selain IKAAL.
Alkhairaat lanjut K.H Husen Habibu adalah rumah besar yang telah melahirkan banyak tokoh Sulawesi Tengah hingga Nasional. Dia mencontohkan dirinya yang sudah menjadi Sekjen PB Alkhairaat dalam usia 27 tahun, selanjutnya menjadi anggota DPRD Provinsi hingga Sekdakab Sigi.
Selain itu ada nama Munir haji Muhammad Saleh yang menjadi anggota DPRD kota Palu, almarhum Faisal Mahmud yang menjadi anggota DPD RI, Mohsen Al Idrus menjadi Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi sekarang ketua PB Alkhairaat, Abdollah Latopada, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi saat ini menjadi Ketua PBNU, Hamdan Rampadio, Rektor Universitas Alkhairaat, Zainal Abidin, Rektor UIN serta sejumlah nama lainnya.
K.H Husen Habibu mengingatkan alumni Abna harus bersatu bukan bersatu-satu. Mengawal Ketua Utama Alkhairaat.
Seremoni pelantikan diakhiri dengan penyerahan pataka dari ketua PB Alkhairaat K.H Husen Habibu kepada ketua PP IKAAL Dr Abdul Gafar Mallo untuk dikibarkan di seluruh wilayah Alkhairaat di Indonesia.
Sementara itu Ketua PP IKAAL Dr Abdul Gafar Malo mengatakan tugas dan peran alumni abna Alkhairaat kedepan harus menjadi katalisator, kontributor dan Icon Stock.
Katalisator kata Gafar berasal dari kata katalis sebuah istilah dalam ilmu fisika berupa zat katalis yang dapat mempersatukan dua zat yang sulit disatukan.
Dia mencontohkan, jika ada dua kubu, utara dan timur sulit untuk bertemu, maka IKAAL akan masuk untuk menetralisir, mendekati dan merangkul yang berbeda itu, sehingga tidak ada ruang yang berbeda, karena tugas kita membantu pengurus besar Alkhairaat agar lebih maju lagi, terlebih usia Alkhairaat sudah melampaui dua tahun masa kejayaan dinasti Umayyah yang hanya mampu bertahan dalam usia 91 tahun.
Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Alkhairaat ini mengatakan IKAAL juga diharapkan menjadi kontributor. Memberikan kontribusi pemikiran, tenaga, waktu bahkan finansial agar Alkhairaat mencapai kejayaan dimasa depan. Selain itu, menjadi Icon Stock, jika negara, bangsa ini memanggil, Alkhairaat memiliki banyak stock yang melimpah dengan skill yang beragam. Sumber Daya tersedia setiap saat.
Ditempat yang sama Sekjen PB Alkhairaat Drs Jamaludin Mariadjang yang mewakili Ketua PB Alkhairaat menegaskan IKAAL harus menjadi organisasi modern. Ciri organisasi modern tersebut adalah berani mengambil keputusan cepat dan konsisten.
“Prinsip organisasi modern itu cepat, jangan lambat mengambil keputusan, jika diawal sudah ada keraguan, disitulah awal kita gagal sebelum bekerja,” kata Sekjen PB Alkhairaat itu.
Yang kedua, kata mantan Wakil Rektor 1 UNISA itu adalah kemampuan membangun kerjasama dalam tim dengan baik. Tidak boleh membawa atau melibatkan ego kita sendiri, jika itu dituruti maka bisa dipastikan akan rusak kerjasama yang telah dibangun.
Yang terakhir, memiliki nilai seni yang tinggi. Dalam memimpin organisasi kata Ketua DKST Sulteng ini kita harus memainkan irama keindahan, bertindak dengan irama dan melodi yang membuat semua orang takjub sehingga membuat orang memandang kita dengan penuh kesejukan.
“Jika nilai seni ini tidak ada dalam diri kita, maka akan menimbulkan subjektivitas diantara kita, tidak lagi memikirkan orang lain disekeliling,” katanya.
Dibagian akhir, Sekjen PB Alkhairaat itu mengaku akan melibatkan pengurus pusat IKAAL menjadi salah satu anggota pokja pada Mukernas bulan depan di Samarinda.
” Ada banyak hal yang akan dibahas secara serius di Mukernas Samarinda bulan depan,”pungkasnya.
Laporan: Ridwan Laki