Meniti Karier Jabfung, Pengabdian Penuh Tanggung Jawab

Meniti Karier Jabfung, Pengabdian Penuh Tanggung Jawab

Oleh: Prof. Dr. Ir. Kasman Jaya Saad, M.Si.*

Menjadi dosen bukan semata-mata menjalani profesi, tetapi juga menapaki jalan pengabdian akademik yang penuh tanggung jawab. Salah satu indikator kemajuan karier dosen adalah jabatan fungsional yang dicapai, mulai dari Asisten Ahli hingga Guru Besar. Setiap jenjang bukan hanya soal angka kredit (kum), tetapi juga menggambarkan kualitas dedikasi dosen dalam pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pengembangan diri.

Meski upaya individu sangat penting, lingkungan institusi juga memegang peran besar. Kampus harus terus mengembangkan budaya akademik yang sehat dengan memberikan pelatihan penulisan artikel dan penyusunan borang jabatan fungsional, menyediakan pendampingan atau mentor akademik dan tak kalah penting membangun budaya apresiasi terhadap capaian ilmiah dosen. Budaya akademik yang positif akan mendorong dosen untuk berprestasi, bukan sekadar karena tuntutan administratif, tetapi karena dorongan makna dan penghargaan.

Tidak ada keberhasilan yang lahir tanpa proses. Meniti jabatan fungsional dosen bukanlah perlombaan cepat, melainkan maraton yang memerlukan komitmen, strategi dan kesabaran. Kuncinya ada pada tekad untuk terus belajar, bekerja cerdas, dan membangun rutinitas produktif. Ingatlah, “Hasil tidak akan mengkhianati proses.” Jika kita terus melangkah, sekecil apapun langkahnya, maka kenaikan jabatan bukan hanya impian, melainkan buah nyata dari usaha yang sungguh-sungguh. Prinsip sederhana selalu relevan; Ada upaya, pasti ada hasil. Namun, seperti kata pepatah, “Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah.” Tidak ada hasil tanpa upaya nyata dan konsistensi.

Semangat Ibu Indah Suciati, S.Pd.,M.Pd dan Ibu Hajerina, S.Pd.,M.P. Sukses menanti Lektor Kepala.

*Penulis adalah Guru Besar di Universitas Alkhairaat Palu.

Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *