Organisasi Perempuan Alkhairaat dan Konstribusinya (Refleksi Haul Guru Tua)

Organisasi Perempuan Alkhairaat dan Konstribusinya (Refleksi Haul Guru Tua)

Oleh: Ramlah Abdul Haris Laki*

Bila kita Membaca dan mendengar syair-syair Habib Idrus bin Salim Aljufri atau lebih dikenal dengan Guru Tua, Syair- Syair yang ditulis oleh Sang Guru selalu mengikutkan kata Puteri dalam setiap tulisannya. Misalnya, salah satu syair Guru Tua, “Wahai Putra-putri Alkhairaat, marilah kita bersama-sama, untuk mencapai kemuliaan, bahu membahu yaitu ilmu pengetahuan.”

Juga dalam Syair yang lain yang digubah dalam lagu yang selalu dinyanyikan santri Madrasah Ibtidaiyah Alkhairaat pada pelajaran An-Nagham pada sore hari, berikut penggalannya,

“Alkhairaat tempat mendidik putra putri berdasarkan pancasila, menempah patriot paripurna mendidik islam sejati, kiranya Allah memberkati Alkhairaat lanjutlah usianya, moga-mogalah Alkhairaat hiduplah sentosala selama-lamanya.”

Syair diatas menggambarkan bahwa Sayyid Idrus Bin Salim Al-Jufri  (Guru Tua),  mengajak kepada seluruh putra dan putriuntuk menuntut ilmu pengetahuan di Alkhairaat agar menjadi seorang patriot sejati dalam membangun NKRI melalui Alkhairaat  hingga  pelosok Nusantara.

“Murid-murid Alkhairaat  adalah pemimpin di semua bidang, mereka senantiasa berbicara sementara yang lainnya membisu.”

Makna  “Murid-murid” diatas adalah para santri perempuan maupun laki-laki.

Guru Tua dan Kepedulian terhadap Kaum Perempuan

Lima tahun sebelum berpelung ke Rahmatullah pada hari Senin 12 Syawal atau pada tanggal 22 Desember 1969 Guru Tua mendirikan organisasi perempuan yang bernama Wanita Islam Alkhairaat (WIA), pada tanggal  5 Agustus 1964. Dengan Ketuanya salah seorang puteri beliau Ibu Hj.Sy.Saadiyah binti Idrus bin Salim Aljufri hingga saat ini, dengan tujuan membentuk insan yang beriman dan bertaqwa, cerdas, arif, bijaksana, terampil dan bertanggungjawab terhadap pembangunan agama, nusa dan bangsa.

Dalam konteks ini, Guru Tua sangat mengetahui bagaimana peran perempuan yang begitu besar dalam percaturan zaman, dalam pembangunan sumber daya atau lebih dikenal saat ini dengan istilah pendidikan karakter. Wanita Islam Alkhairaat (WIA) selain bertanggungjawab terhadap pembangunan Agama, Nusa dan Bangsa, juga bertugas membina putri-putri islam sebagai kader penerus cita-cita perjuangan bangsa, sehingga tercipta masyarakat yang dapat dibanggakan, yaitu masyarakat adil dan makmur dibawah lindungan Allah SWT.

Selain tugas-tugas mulia diatas, Wanita Islam Alkhairaat  yang tersebar hampir keseluruh pelosok kabupaten, Kecamatan sampai ranting  ditiap-tiap desa di Sulawesi Tengah, Kalimantan, Maluku dan Manado,Gorontalo dan daerah lainnya di Indonesia. Organisasi ini memiliki tugas-tugas yang tertulis dalam undang-undang organisasi yang diatur dalam Muktamar, begitupun pemilihan pengurus organisasi Wanita Islam Alkhairaat disemua tingkatan.

Dalam perkembangannya, Alkhairaat kemudian melahirkan organisasi perempuan lainnya yang diberi nama  Banaatulkhairaat pada tahun 2002. Lahirnya Banaatulkhairaat juga tidak terlepas dari peran Ibunya, Wanita Islam Alkhairaat (WIA) dan kakak laki-lakinya, Himpunan Pemuda Alkhairaat (HPA) lahirnya Banaatulkhairaat bertujuan membentuk perempuan muslimah atau perempuan muda Islam  yang bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlakul karimah, cerdas, bertanggung jawab, dan berguna bagi agama, bangsa dan negara, terwujudnya kesetiaan terhadap aqidah, asas dan tujuan organisasi Alkhairaat dalam rangka menegakkan Syariat Islam. Dengan visi Banaat Alkhairaat adalah membangun kekritisan peremuan muda islam dalam menegakkan prinsip-prinsip syariat Islam serta nilai-nilai kemanusian demi terwujudnya tatanan sosial masyarakat yang adil dan sejahtera.

Alkhairaat menyadari bahwa peranan wanita dalam pembangunan sangat dibutuhkan, untuk itu beberapa program telah dilakukan melalui program pembinaan yang dilaksanakan oleh pengurus Pusat Wanita Islam Alkhairaat, yang diarahkan pada peningkatan kualitas  wanita pedesaan. Kegiatan ini dilaksanakan melalui desa binaan.

Laju pesatnya perkembangan organisasi perempuan WIA dan Banaat sampai ke pelosok daerah di Sulawesi Tengah maupun wilayah lainnya tidak luput dari peran serta para tokoh-tokoh wanita didalamnya. Salah satunya adalah Sekjen WIA Pusat saat ini, ibu Sy.Hj.Sakinah Aljufri,S.Ag yang saat ini duduk di Komisi X DPR RI Perwakilan Sulawesi Tengah yang telah  menjadikan Alkhairaat semakin dikenal luas, berkembang dan solid dikalangan kaum perempuan Alkhairaat di bumi Tadulako, dan kawasan Indonesia Timur bahkan seluruh Indonesia.

Sumber rujukan penulis, Prof. Huzaimah dkk, Sayyid Idrus bin Salim Al Jufri Pendiri Alkhairaat dan Kontribusinya dalam Pembinaan Umat, (Jakarta: Gaung Persada, 2013). A. Kadir, Sumbangan Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri, (Semarang : Pustaka Zaman, 2013)

Penulis adalah Ketua Sekolah Perempuan Sivia Patuju Kabupaten Tojo Una-Una.*

 

Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *