Unisa Palu dan UnuGo Sukses Gelar Webinar Kesehatan

Palu,Wartakiat.Com- Universitas Alkhairaat (Unisa), Palu, Sulawesi Tengah yang bekerjasama dengan Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo (UnuGo), sukses menggelar Seminar Online atau web-seminar (Webinar),kesehatan, Kamis, (25/6).
Panitia Pelaksana, Nanang Qosim mengatakan, webinar kesehatan yang menghadirkan narasumber dari Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar Dr.dr.Muhammad Khidri,M,Kes.,M.A Wakil Dekan IV Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UMI Makassar menyita perhatian para akademisi baik dosen maupun mahasiswa. Ia diduetkan dengan Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Unisa Palu.drg.Lutfiah Sahabuddin,M.KM dimoderatori oleh Dosen Program Studi Terapi Gigi Universitas Nahdalatul Ulama Gorontalo, Mohammad Zulkarnain,S.KM,M.Kes.
“Alhamdulillah, webinar yang ketiga ini berlangsung sukses, dua narasumber sangat pakar dibidangnya masing-masing berhasil menghipnotis para peserta webinar,”ujarnya.
Kata Nanang, bukan tanpa alasan kalau webinar kesehatan ini begitu diminati, hal itu dibuktikan dengan jumlah peserta yang mendaftar mencapai ratusan, selain tema yang menarik dan update yakni, Strategi Pencegahan Kelainan Gigi akibat Stunting pada Ibu dan Anak di Era New Normal, kegiatan ini dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo, Dr.Ridwan Tohopi, M.Si dan Rektor Universitas Alkhairaat, Dr.Umar Alatas, S,Pi.,M.Si.
Pada kesempatan itu, Dr.dr.Muhammad Khidri Alwi memaparkan data UNICEF bahwa penyebab stunting pada anak lebih disebabkan karena asupan makanan yang tidak seimbang, selain itu, berat badan lahir yang rendah dan adaya riwayat penyakit. pada bagian lain ia mengungkapkan bahwa stunting ditemukan memiliki kondisi yang signifikan dengan berbagai masaalah kesehatan gigi.
Menurutnya, beberapa faktor pendukung stanting disebabkan rendahnya tingkat ekonomi rumah tangga, pemberian Air Susu Ibu (ASI), non ekslusif, bayi lahir prematur, dan tingkat pendidikan orang tua rendah. Selain itu, faktor politik,sosial, budaya,kemiskinan, kurangnya pemberdayaan perempuan dan degradasi lingkungan.
“Masih ada budaya kita menikahkan anak dibawah umur atau pernikahan dini, itu juga turut menyumbangkan angka stunting,”hematnya.
ia menyarankan, para ibu-ibu agar memberikan ASI ekslusif pada anaknya sejak nol tahun hingga hingga enam bulan, karena ASI adalah gizi yang paling lengkap yang diberikan oleh Allah SWT.
Sementara itu, drg.Lutfiah mengatakan, dampak stunting secara jangka panjang berpengaruh pada perkembangan kognitif dan kemampuan belajar dan produktivitasnya hingga dewasa. Selain itu, kekebalan tubuhnya lemah dan meningkatkan risiko penyakit menular.
Menurut drg.Lutfiah, pencegahan stunting dapat dilakukan dengan perbaikan pola makan, berupa asupan zat gizi yang tepat. Sebab, jika asupan gizi yang tidak tepat akan terinfeksi pada pola pertumbuhan anak serta dapat mempengaruhi gigi permanen dalam rongga mulut. Karena, pertumbuhan dan perkembangan gigi dan mulut dipengaruhi zat gizi seperti, calcium,phospor,fluor, vitamin dan lainya.
Pada kesempatan itu Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan FK Unisa itu juga mengatakan pentingnya menyikat gigi dan caranya, minimal dua kali sehari setelah makan dan sebelum tidur.
“Saya juga sepakat pemberian ASI ekslusif dari 0 sampai 6 bulan, tidak ada alasan, karena ASI tidak ada yang bisa menggantikan, setelah itu silahkan berikan makananan tambahan yang bergizi,”jelasnya.
Sementara itu, pimpinan institusi yang sama-sama berhaluan Ahlussunnah Waljamaah itu saling memuji dan memberikan apresiasi dan support atas terselenggaranya kegiatan webinar kesehatan tersebut. Bahkan mereka sepakat kalau kerjasama kedua institusi tidak berhenti pada webinar kesehatan, mereka sepakat, melanjutkan pada bidang yang lain, khususnya dalam pengembangan Perguruan Tinggi.
“Saya berharap, kerjasama ini tidak berhenti sampai disini saja, Insya Allah lebih ditingkatkan lagi dalam rangka pengembangan institusi, khususnya pada bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi,”kata Rektor Unisa, Dr.Umar Alatas yang diamini oleh Rektor UnuGo, Dr.Ridwan Tohopi. (rl)