Haerolah Muh. Arief, Kowunat Itu Permata Unisa

Haerolah Muh. Arief, Kowunat Itu Permata Unisa

Palu-wartakiat| Korps Wanita Universitas Alkhairaat (Kowunat), sukses menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 Hijriah. Di Mushollah Daarunajah, kompleks Unisa, jalan Tanjungbulu, Palu Barat. Jumat malam, (13/11).

Kesuksesan organisasi istri para pejabat, dosen dan pegawai Unisa ini mendapatkan pujian khusus dari pembawa hikmah Maulid, Dr.Haerolah Muh. Arief.

Dia menyebutkan eksistensi Kowunat ibarat perhiasan batu akik atau permata yang indah, enak dipandang oleh siapapun.

” Kowunat ini ibarat batu akik, namun saya tidak menyebut batunya, karena bisa berkonotasi lain, yang saya maksud akik atau permatanya,”ucapnya.

Menurut Wakil Dekan 2 Fakultas Agama Islam itu, Akik bisa juga dimaknai aktif, kreatif, inovatif dan komunikatif.

Pada kesempatan itu Dr. H. Haerolah mengulas makna positif thinking yakni melihat sesuatu pada sisi kebaikannya, sementara sisi jeleknya ditutupi.

” Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kepada kita, jika terlanjur melakukan kejelekan, segeralah tutupi dengan kebaikan. Karena kebaikan itu akan menutupi kesalahan, segeralah minta maaf dan beristighfar,”ujarnya.

Terkait dengan hal itu Ustadz Haerolah menyentil firman Allah “Barang siapa yang tidak ingat lagi dengan TuhanNYA, lari dari TuhanNYA, maka baginya kehidupan yang sangat sempit”.

Kehidupan yang sempit menurut Haerolah, terbagi dua, fisik dan psikis. Secara fisik, ketika melakukan pelanggaran hukum maka akan ditangkap dan dijebloskan ke tahanan. Sementara secara psikis hatinya selalu merasa sempit meskipun fasilitas yang dimilikinya serba berkecukupan. hatinya tetap sempit tidak lapang karena telah jauh dari Allah.

Dibagian akhir ceramahnya, Haji Haerolah mengisahkan sahabat yang disebutkan Nabi sebagai penghuni syurga. Singkatnya, putra Sayyidina Umar, Abdullah bin Umar meminta izin menginap dirumah sahabat tersebut dengan alasan ada masalah keluarga. Selama tiga hari disana, ia tidak melihat kelebihan sahabat tersebut, amalannya, bahkan sama dengan yang dengan para sahabat yang lain.

Kepala Kantor Urusan Agama Palu Barat itu melanjutkan, Suatu ketika, Abdullah bin Umar menyampaikan, bahwa sesungguhnya dia hanya ingin mengetahui amalan yang dilakukannya sehingga namanya disebutkan nabi sebagai salah seorang penghuni surga.

Sahabat tersebut akhirnya menyampaikan dugaannya, boleh jadi karena kebiasaannya.
“Saya tidak akan tidur malam, sebelum saya memafkan orang lain, kaum muslimin dan muslimat,” kata Haerolah menirukan ucapan sahabat tersebut.

Sejenak Abdullah bin Umar tertegun, seraya mengiyakan dugaannya itu. Karena begitu banyak orang yang telah berbuat baik, namun masih ada dendam dihatinya, enggan memaafkan orang lain.

Acara itu turut dimeriahkan tim hadrah dari Pondok Pesantren Puteri Raudhatul Musthafa Lilkhairaat. Dihadiri oleh Rektor Unisa, Dr. Umar Alatas, para Wakil Rektor, Dekan, para Ketua Lembaga, Biro san sivitas akademika Universitas Alkhairaat.

Penulis; Ridwan Laki

Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *