Master Trainer ARLIC Indonesia Lakukan Supervisi Pengajaran Bahasa Arab di Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo
Palu-WartakiatΙ Untuk meningkatkan mutu pembelajaran bahasa arab di lingkungan madrasah, Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo mendatangkan tim master trainer ARLIC Indonesia, untuk melakukan supervisi bahasa arab. Tim ARLIC yang didatangkan itu adalah, Habib Alwi bin Ahmad Shahab, Prof. Dr. Mohammed Fares AlBadr, dan ustadz Muhammad Adam Haekal.
Kedatangan tim master ini disambut antusias oleh seluruh guru bahasa arab di Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo.
“Kami sangat senang beliau menyempatkan datang ke Dolo, selama ini evaluasi hanya via online, dengan kegiatan ini kami jadi lebih tau kekurangan kami dalam menyiapkan pembelajaran yang efektif,”kata Ikram Arlan, Guru bahasa Arab sekaligus Kepala Madrasah Aliyah Alkhairaat.
Menurut Habib Alwi bin Shahab, kunci penting suksesnya pembelajaran, khususnya bahasa arab, ada pada diri pengajar, jika pengajar memiliki persiapan bahan dan metode yang tepat sebelum masuk kelas, maka semua murid pasti akan senang belajar, bahkan merasa pelajaran bahasa Arab ini sangat menyenangkan.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian pendampingan kepada guru-guru yang tahun lalu sudah mengikuti ToT bahasa arab dengan metode silsilah al-Lisan, kami dari ARLIC berkomitmen kuat membantu pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa arab, jadi tidak hanya menyajikan cara belajar menyenangkan, tapi juga mendampingi para pengajar agar pengajarannya mudah diterima oleh semua tipe murid, dan guru harus percaya diri menciptakan bi’ah lughah di madrasah dan akan ada program lanjutan lagi nantinya,’ jelas pimpinan ARLIC ini.
Kegiatan supervisi ini berlangsung dua hari, dengan rangkain kegiatan, menilai pengajaran guru bahasa arab disetiap kelas yang berlangsung sampai dzuhur, setelah ashar dilanjutkan dengan materi metode pengajaran, pada sesi ini, Prof Fares memberikan penguatan pada aspek hadats, wasilah, tariqah dan taqwim. Setelah maghrib, Prof fares melanjutkan materi pembuatan RPP dan bentuk soal yang dapat memantik analisis murid.
“Setiap guru jangan sampai mengajar tanpa persiapan, harus mampu memanfaatkan ketersediaan media dalam memantik murid untuk berbicara bahasa arab, bisa dengan kartu gambar, game, ataupun video. Dan guru wajib menyiapkan RPP agar pembelajaran lebih terarah dan memenuhi capaian pembelajaran,” jelas Prof Fares AlBadr, yang juga dosen bahasa arab di Pascasarjana UIN Gunung Jati Bandung.
Kegiatan ini resmi ditutup oleh Habib Dr. Ali Hasan Aljufri, selaku pimpinan pesantren, ia menyampaikan bahwa program ini tidak hanya diberlakukan di pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo saja, tetapi akan diprogramkan kepada seluruh cabang Alkhairaat.
“Program ini tidak hanya khusus untuk Madinatul Ilmi, tapi akan diprogramkan untuk lembaga dan masyarakat lainnya mulai tingkat MDA sampai Universitas. Namun cikal bakalnya dimulai disini dulu,” tutup Habib Ali.
Laporan: Syarief Hidayatullah
Editor: Ridwan Laki