Dosen dan Mahasiswa Kedokteran UNISA Palu Antusias Mengikuti Kuliah Pakar Kebijakan Kesehatan Haji

Palu-WartakiatΙFakultas Kedokteran (FK), Universitas Alkhairaat (UNISA), menghadirkan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI, Liliek Marhaendro Susilo, sebagai dosen tamu pada kuliah pakar yang diselenggarakan oleh di Aula Fakultas Kedokteran, Selasa (7/1).
Kegiatan yang dipandu oleh wakil dekan II FK drg. Hj. Lutfiah Sahabuddin itu diikuti dengan penuh antusias oleh dosen dan mahasiswa kedokeran, Bahkan, juga diikuti oleh mahasiswa dari fakultas lain. Dia berharap semakin banyak yang mengikuti acara semacam ini mempermudah langkah ke Baitulllah. Selain itu, peserta juga berasal dari tenaga medis dari berbagai RSU dan dinas kesehatan kota Palu.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI, Liliek Marhaendro Susilo menyampaikan bahwa Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat merupakan bagian dari mitra mereka yang tidak terpisahkan.
“FK ini merupakan bagian dari mitra kami, kita melibatkan mereka dalam proses pembinaan kesehatan para jemaah haji, khususnya di masa tunggu ini. Kita monitor secara berkala,’kata Liliek Marhaendro Susilo.
Dia berharap peran tenaga medis dan perguruan tinggi dapat mempersiapkan prosesi haji di tahun 2025 dengan baik.
“Tahapan haji di awal tahun 2025 ini masih dalam proses pendaftaran. Usai pelunasan maka akan diumumkan jadwal manasik haji hingga tahapan lainnya sampai keberangkatan ke tanah suci,”jelasnya.
Momen kuliah pakar ini dimanfaatkan sebaik mungkin untuk membahas kesehatan jemaah haji agar lebih diketahui sedetail mungkin resiko kesehatan sehingga sedini mungkin petugas kesehatan bisa melakukan upaya pencegahan dan tindakan yang diambil pada jamaah calon haji.
“Kondisi jemaah yang sehat memungkinkan proses ibadah haji baik dari pemberangkatan di Indonesia, hingga tiba di tanah suci berjalan dengan lancar,” jelas Liliek.
Rektor Universitas Alkhairaat, Dr. Muhammad Yasin memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya pada Fakultas Kedokteran yang telah menyelenggarakan kuliah pakar ini. Yasin berharap program ini bisa dikolaborasikan dengan fakultas lain, fakultas Agama Islam misalnya.
Berdasarkan Data Siskohatkes, di tahun 2024, 73 persen jemaah haji indonesia memiliki riwayat penyakit,sebagian besar penyakit merupakan faktor risiko serangan jantung, pneumonia, serta stroke. Hal ini tentu menjadi perhatian. Tahun 2024 dari 2096 jemaah haji, 556 diantaranya merupakan jemaah berusia lanjut.
Laporan: RL