Puasa bagi Penderita Penyakit Jantung

Puasa bagi Penderita Penyakit Jantung

Oleh : dr. Mardhiyah Yamani, Sp.JP, FIHA

Marhaban Yaa Ramadhan…

Alhamdulillah, tahun ini kita bisa kembali bertemu dengan Bulan Ramadan, bulan suci yang penuh berkah, bulan di mana kita sebagai umat Muslim akan menjalankan ibadah puasa untuk mencari ridha Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS Al-Baqarah: 183). Tujuan utama dari puasa ini bukan hanya menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga matahari terbenam, tetapi juga tentang pemurnian jiwa dan penguatan iman, mendidik diri untuk lebih disiplin, sabar, dan empati terhadap sesama.

Di sisi lain, di tengah keutamaan Ramadan, banyak di antara kita, terutama yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit jantung, ingin mengetahui apakah puasa bisa membawa manfaat untuk kesehatan jantung atau malah justru bisa beresiko jika dilakukan tidak hati-hati. Bagi penderita dengan penyakit jantung, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk berpuasa. Artikel ini akan membahas potensi manfaat dan risiko berpuasa bagi penderita penyakit jantung, serta memberikan panduan untuk menjalani puasa dengan aman.

Manfaat Berpuasa bagi Penderita Penyakit Jantung

  1. Mengurangi Berat Badan dan Risiko Obesitas

Salah satu manfaat puasa adalah penurunan berat badan. Puasa membantu tubuh membakar lemak yang tersimpan, yang dapat mengurangi risiko obesitas. Obesitas adalah salah satu faktor utama yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Dengan menurunkan berat badan, beban pada jantung juga akan berkurang, sehingga dapat meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Investigation menunjukkan bahwa puasa dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi kadar lemak tubuh.

  1. Menurunkan Kolesterol Jahat (LDL)

Puasa dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang berkontribusi pada penumpukan plak di arteri dan dapat menyebabkan serangan jantung.

  1. Meningkatkan Kadar Kolesterol Baik (HDL)

Puasa dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) sebesar 30-40% pada sebagian penderita penyakit jantung. HDL membantu mengurangi risiko aterosklerosis, yaitu penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah akibat penumpukan lemak.

  1. Mengurangi Peradangan

Peradangan adalah salah satu penyebab utama penyakit jantung. Puasa dapat mengurangi tingkat peradangan dalam tubuh. Ini terjadi karena puasa membantu mengurangi produksi molekul yang dapat memicu peradangan. Dengan berkurangnya peradangan, risiko terjadinya serangan jantung atau stroke juga bisa berkurang.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Cell Metabolism menunjukkan bahwa puasa dapat mengurangi biomarker peradangan, yang memiliki dampak positif pada kesehatan jantung.

  1. Menurunkan Tekanan Darah

Berpuasa dapat membantu menurunkan tekanan darah, yang penting bagi penderita dengan hipertensi (tekanan darah tinggi). Puasa, jika dilakukan dengan benar, dapat membantu tubuh untuk menurunkan tekanan darah secara alami. Ini akan mengurangi risiko komplikasi jantung seperti gagal jantung atau stroke.

Sebuah penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa puasa dapat menurunkan tekanan darah, yang sangat bermanfaat bagi orang dengan penyakit jantung.

  1. Meningkatkan Fungsi Pembuluh Darah

Puasa dapat memperbaiki fungsi pembuluh darah, yang sangat penting untuk mendukung aliran darah yang lancar ke jantung dan organ tubuh lainnya. Pembuluh darah yang sehat akan lebih baik dalam mengatur tekanan darah dan membantu jantung bekerja lebih efisien.

Risiko Berpuasa bagi Penderita Penyakit Jantung

  1. Dehidrasi

Dehidrasi adalah risiko utama bagi penderita penyakit jantung yang berpuasa. Ketika tubuh kekurangan cairan, volume darah bisa berkurang, yang dapat mempengaruhi kinerja jantung. Dehidrasi juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh seperti natrium dan kalium yang berisiko menyebabkan gangguan irama/detak jantung (aritmia).

  1. Peningkatan Risiko Hipoglikemia (Gula Darah Rendah)

Bagi penderita yang memiliki diabetes sekaligus penyakit jantung, berpuasa dapat meningkatkan risiko gula darah turun terlalu rendah (hipoglikemia). Kondisi ini bisa berbahaya karena dapat menyebabkan pusing, lemah, atau bahkan pingsan. Jika tidak dikelola dengan baik, hipoglikemia bisa memperburuk kondisi jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung.

  1. Perubahan Pola Makan yang Tidak Seimbang

Berpuasa dapat menyebabkan pola makan yang tidak sehat, terutama saat berbuka. Mengonsumsi makanan tinggi garam, gula, atau lemak jenuh saat berbuka puasa dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol. Ini sangat berbahaya bagi penderita penyakit jantung, karena makanan yang tidak sehat dapat memperburuk kondisi pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung.

  1. Fluktuasi Tekanan Darah

Beberapa penderita penyakit jantung bisa mengalami fluktuasi tekanan darah yang tidak stabil selama puasa. Ketika berpuasa, tubuh mungkin tidak mendapatkan asupan makanan dan cairan dalam waktu yang cukup lama, yang bisa menyebabkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (hipotensi), yang berisiko menyebabkan pusing atau bahkan pingsan.

 

Tips Aman Berpuasa bagi Penderita Penyakit Jantung

  1. Konsultasi dengan Dokter

Sebelum memulai puasa, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan menilai kondisi jantung, tekanan darah, dan kadar gula darah untuk memastikan apakah berpuasa aman. Dokter juga bisa memberikan rekomendasi tentang cara berpuasa yang tepat bagi penderita dengan penyakit jantung, dan panduan yang tepat mengenai pola makan dan aturan minum obat.

  1. Pola Makan Seimbang

Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi selama sahur dan berbuka. Pilih makanan bergizi, seperti sayuran, buah-buahan, protein sehat, dan biji-bijian. Hindari makanan yang mengandung banyak garam, lemak jenuh, atau gula yang tinggi, karena bisa membebani jantung dan pembuluh darah.

  1. Memperhatikan Asupan Cairan

Pastikan untuk minum cukup air selama sahur dan berbuka untuk menghindari dehidrasi, kecuali bila dokter menyarankan pembatasan cairan pada kondisi gagal jantung.

  1. Hindari Aktivitas Fisik Berat

Selama berpuasa, hindari aktivitas fisik yang berat selama berpuasa untuk mengurangi beban kerja jantung.

  1. Pemantauan Rutin

Selalu memantau kondisi kesehatan dan segera hubungi dokter jika mengalami gejala seperti nyeri dada atau sesak napas.

 

Kesimpulan

Berpuasa dapat membawa manfaat kesehatan yang besar bagi penderita penyakit jantung seperti penurunan berat badan, penurunan kolesterol jahat (LDL), dan peningkatan kolesterol baik (HDL), penurunan tekanan darah, dan pengurangan peradangan yang dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan. Namun, risiko dehidrasi, hipoglikemia, dan pola makan yang tidak sehat harus diperhatikan dengan seksama. Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita penyakit jantung untuk berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti rekomendasi yang tepat saat menjalani puasa. Selamat menunaikan ibadah puasa. Semoga puasa di bulan suci Ramadhan ini membawa berkah dan manfaat, menjadikan tubuh kita lebih sehat.

 

Penulis : Dosen FK Universitas Alkhairaat

Wartakiat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *