Kampus Unisa Berdampak

Oleh: Prof. Dr. Ir. Kasman Jaya, M.Si.*
Kampus berdampak ada istilah baru yang selalu disampaikan Mendiktisaintek Brian Yuliarto, dalam banyak kesempatan. Kampus yang maju, adalah kampus yang kehadiran berdampak nyata bagi masyarakat dan pembangunan daerah. Kampus harus dapat menjadi motor penggerak dalam mengatasi persoalan bangsa secara terukur, kampus tidak hanya menjadi tempat belajar, tapi juga pusat ilmu, solusi, dan aktivitas ekonomi masyarakat, kampus harus jadi lokomotif perubahan.
Di Kampus, banyak produk riset yang berbobot akan tetapi kurang difungsikan secara pragmatis. Bantu pemda dalam kajian dan jadikan kampus sebagai percontohan pengelolaan yang baik. Jadikan riset tidak sekadar jurnal, tapi produk yang bermanfaat bagi banyak masyarakat.
Kampus berdampak, akan bisa dicapai dengan catatan, kampus harus bekerja sama dengan pemerintah daerah dan stakeholder lain sebagai ekosistem penggerak pembangunan. Banyak sudah MoU dibangun Unisa, tinggal bagaimana memberi dampak bagi banyak kerjasama itu. Kehadiran kampus harus berdampak dan dirasakan masyarakat. Beberapa kampus saat ini mulai membuka perpustakaannya untuk masyarakat umum disekitarnya bahkan di hari libur, agar budaya membaca dan berpikir kritis tumbuh di tengah masyarakat. Dan Unisa bisa menjadi lokomotif untuk hal terebut di daerah ini. Unisa harus bertransformasi menjadi pusat dampak sosial dan ekonomi yang sesungguhnya.
Keterlibatan saya sebagai tenaga ahli (SK Walikota Palu No.600.4/435/DLH/2025) dalam Penyusunan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Palu (DIKPLHD), tepatnya DIKPLHD tahun 2024 , adalah bukti SDM kampus Unisa berdampak. Dan Ini tahun kelima sebagai tenaga ahli membantu pemerintah kota Palu dalam penyusunan dokumen tersebut. DIKPLHD adalah dokumen yang berisi informasi kinerja pengelolaan lingkungan hidup daerah, yang menyatakan kondisi, permasalahan, dan kebijakan dan/atau program yang diterapkan pemerintah kota Palu dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup.
Kegiatan tahun 2025, memotret kinerja lingkungan tahun 2024. Isu-isu lingkungan hidup yang diskusikan dalam pertemuan kemarin (22/4/24) adalah isu lahan, isu perkotaan (sampah) dan isu perubahan iklim. Kontribusi pemikiran SDM kampus banyak diperlukan Pemerintah kota dalam menata kota, menjadikan kota yang memiliki kualitas lingkungan hidup lebih baik dan ramah. Alih fungsi lahan dan kewajiban setiap daerah menyediakan lahan baku sawah dan lahan pertanian pangan berkelanjutan adalah isu penting yang menyeruak dalam diskusi kemarin.
Semoga kedepan Sumber Daya Manusia Unisa makin eksis dan makin berkontribusi, berdampak bagi banyak sektor di daerah ini. Kampus adalah tempatnya mencetak SDM unggul (termasuk akhlaknya), pusat berkembangnya keilmuan, dan harusnya bertanggungjawab juga terhadap keberlangsungan dan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.
Kampus Unisa, Kampus Berdampak.
*Penulis adalah Guru Besar di Universitas Alkhairaat Palu.