Tingkatkan Mutu Pendidikan Kedokteran, FK Universitas Alkhairaat Hadirkan Narasumber dari UNHAS

Tingkatkan Mutu Pendidikan Kedokteran, FK Universitas Alkhairaat Hadirkan Narasumber dari UNHAS

Palu-WartakiatΙFakultas Kedokteran (FK), Universitas Alkhairaat (UNISA) memiliki komitmen yang tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan kedokteran, hal itu ditunjukkan dengan suksesnya penyelenggaraan pelatihan pembuatan soal, reviewer soal dan menghadirkan penguji Objective Structured Clinical Examination (OSCE).

Hal itu menjadi penting dilaksanakan oleh FK UNISA  sebagai langkah strategis dalam memperkuat kualitas asesmen klinis berbasis Objective Structured Clinical Examination (OSCE) di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat.

 

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari  itu, 21-22 Juni 2025,  berlangsung didua tempat berbeda, Swiss Belhotel Silae Palu pada hari pertama dan Aula OSCE Centre FK Unisa pada hari kedua. dr. Muh. Idham yang juga peserta dalam kegiatan itu mengatakan, sebanyak 48 dosen lintas departemen dari ilmu biomedik, klinik, kesehatan masyarakat, pendidikan kedokteran, bioetika, hingga manajemen rumah sakit mengikuti pelatihan ini dengan antusias.

Dekan FK UNISA, H.A Mukramin Amran mengatakan, pihaknya menghadirkan dua narasumber utama dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (UNHAS), dr. Irwin Aras, M.Epid, M.MedEd dan dr. Dimas Bayu, Sp.PD, K-HOM, MHPE, FINASIM, yang dikenal sebagai pakar pendidikan kedokteran dan pengembang asesmen klinis. Keduanya membimbing peserta dalam praktik langsung penyusunan soal OSCE, penyusunan blueprint, pengembangan skenario dan teknik menjadi penguji yang adil serta memberikan umpan balik yang membangun.

Menurut Dekan, pelatihan ini lahir dari hasil evaluasi pelaksanaan OSCE FK UNISA selama dua tahun terakhir, perlunya peningkatan kualitas konstruksi soal, validitas penilaian dan kapasitas penguji.

Ketua Panitia, dr. Nurul Qanitah Shahabuddin, MHPE, menambahkan, asesmen yang baik tidak hanya mengukur keterampilan mahasiswa, tetapi juga mendidik dan membentuk karakter profesionalisme calon dokter.

“Kami ingin membangun budaya asesmen yang tidak hanya menguji, tetapi juga mendidik. Yang tidak hanya menilai performa, tetapi juga menumbuhkan potensi mahasiswa,” jelasnya.

Dia melanjutkan, pelatihan ini membuka ruang kolaboratif dan reflektif antar dosen untuk berbagi pengalaman dan saling menguatkan, sehingga lahir penguji yang bukan hanya objektif, tetapi juga bijak dan edukatif.

“Dengan mengusung semangat “assessment for learning” FK UNISA berkomitmen bahwa asesmen bukan sekadar proses akhir, melainkan bagian penting dari pembelajaran itu sendiri. Pelatihan ini menjadi pondasi penting dalam membentuk budaya asesmen yang transformatif, bermutu tinggi secara akademik, dan bermakna secara pedagogis.”Pungkasnya.

Laporan: RL

 

Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *