Deteksi Dini Kanker Payudara

Oleh: dr. Muhamad Ikhlas, M.Kes, Sp.B, Subsp. Onk.(K)*
Kanker payudara adalah kanker yang paling umum diseluruh dunia (tidak termasuk kanker kulit nonmelanomatous) pada tahun 2020 berdasarkan angka global, dengan tingkat kematian lebih tinggi di negara berpenghasilan rendah-menengah.
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2021, Pada tahun 2020, terdapat 2,3 juta wanita terdiagnosis kanker payudara dan 685.000 kematian secara global. Hingga akhir tahun 2020, terdapat 7,8 juta wanita hidup yang didiagnosis menderita kanker payudara dalam 5 tahun terakhir, menjadikannya kanker paling umum di dunia.
Pengobatan kanker payudara tergantung pada seberapa jauh stadium kanker (Stage 0 – IV) dan jenis kanker apa yang ada. Operasi, radioterapi, kemoterapi, terapi endokrin maupun terapi lainnya digunakan dalam pengobatan kanker payudara. Namun keberhasilan terapi lebih pada kanker stadium dini. Sehingga dibutuhkan kesadaran dan informasi mengenai pemeriksaan kanker payudara. Sehingga pasien yang datang merupakan pasien-pasien stadium dini.
Tanda dan Gejala Kanker Payudara
Gejala kanker payudara sangat dipengaruhi oleh lokasi tumor dan ciri pertumbuhannya. Berbagai gejala yang biasanya mendorong pasien untuk datang ke dokter antara lain adanya benjolan dipayudara yang tidak nyeri (66%), nyeri usik pada payudara unilateral maupun bilateral, nyeri lokal disalah satu payudara, retraksi kulit atau puting, keluarnya cairan dari puting, eksim (radang) atau ulserasi puting susu, benjolan ketiak serta edema lengan.
Gejala lain, pasien datang dengan keluhan utama benjolan,keluar cairan dari puting, perubahan kulit payudara, nyeri, onset perubahan benjolan yang cepat membesar, dan berkaitan dengan doubling time, diikuti dengan gejala penyerta demam, nyeri, gejala metastasis batuk atau sesak nafas (paru), rasa penuh diperut (liver), nyeri kepala (otak), nyeri tulang (tulang), diikuti dengan faktor resiko paparan hormon estrogen (usia menarce, menikah, usia punya anak, riwayat menyusui, pemakaian kontrasepsi, hormon replacement terapi, menopause), riwayat penyakit keluarga kanker payudara, kanker ovarium atau kanker lain, BRCA 1 & BRCA 2, riwayat penyakit dahulu riwayat tumor,radiasi, pengobatan sebelumnya, riwayat diet konsumsi banyak kolesterol, daging merah, lemak, alkohol dan merokok, lifestyle kurang olahraga dan aktivitas fisik yang kurang.
Terjadinya perubahan terhadap bentuk kedua payudara, warna kulit, lekukan, retraksi papilla, adanya kulit berbintik seperti, kulit jeruk, ulkus dan benjolan. Kelainan akan terlihat lebih jelas bila pasien diminta untuk mengangkat lengannya lurus keatas. Demi mendukung pemeriksaan klinis dapat pula dilakukan yaitu berupa mamografi atau USG.
Penatalaksanaan
Diagnosis dan pengobatan kanker payudara invasif memerlukan upaya kolaboratif diantara berbagai tenaga medis. Pemeriksaan pencitraan diagnostik dan biopsi memainkan peran penting dalam menegakkan diagnosis, dan menginformasikan keputusan pembedahan untuk penanganan tumor primer, pemeriksaaan ketiak, dan urutan terapi.
Tatalaksana kanker payudara meliputi pembedahan, kemoterapi, radioterapi, terapi hormonal, targeting therapy, rehabiliasi medik , serta imunoterapi.
Kesimpulan
Pengobatan kanker payudara tergantung pada seberapa tinggi stadium kanker (Stage 0 – IV) dan jenis kanker apa yang ada. Kanker payudara stadium dini dapat sembuh apabila mendapatkan penangan yang baik. Sehingga deteksi dini kanker payudara butuh disosialisasikan. Informasi ini digunakan untuk membantu memutuskan pengobatan terbaik.
Penulis adalah: Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat.*