Home Industry di Desa Bainaa Ditinjau dalam Prinsip Ekonomi Islam

Oleh: Ningsih, S.E.,M.M.
Usaha rumahan atau yang lebih dikenal dengan istilah Home Industry di desa Bainaa beroperasi sudah sejalan dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Mereka mandiri, dengan meminjam uang dari koperasi untuk bisnis mereka. Mereka juga memberikan sedekah, yang merupakan prinsip kunci dalam ekonomi Islam. Bisnis ini sebagian besar dikelola oleh keluarga, dengan bantuan dari anggota komunitas lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Moh. Rinto, mahasiswa Fakultas Agama Islam, Universitas Alkhairaat, diketahui beberapa hal sebagai :
- Ada keterlibatan koperasi dalam mendukung kegiatan produksi. Pengusaha dan tokoh masyarakat menyebutkan, mereka meminjam dari koperasi, menunjukkan bahwa koperasi memainkan peran penting dalam mendanai kegiatan produksi.
- Produksi, tampaknya melibatkan berbagai jenis peralatan, seperti wajan dan kuali, dan mungkin juga oven untuk pembuatan kue. Ini menunjukkan bahwa ada berbagai jenis produksi yang berlangsung, termasuk memasak dan pembuatan makanan.
- Ada referensi ke sedekah, yang menunjukkan adanya elemen kegiatan sosial atau komunitas yang terlibat dalam produksi.
- Ada referensi ke “bertani”, yang menunjukkan bahwa pertanian juga merupakan bagian penting dari kegiatan produksi di desa Bainaa.
Salah satu ciri utama yang menonjol adalah kemandirian finansial para pelaku home industry. Mereka memanfaatkan layanan koperasi setempat untuk memperoleh modal usaha. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi memainkan peran krusial dalam mendukung perkembangan usaha kecil di desa. Hal ini diperkuat oleh pernyataan tokoh masyarakat yang menegaskan kemudahan akses peminjaman modal melalui koperasi yang beroperasi di desa-desa. Keberadaan sistem keuangan mikro yang mudah diakses ini mencerminkan upaya masyarakat untuk membangun kemandirian ekonomi dan menghindari praktik riba, sesuai dengan ajaran Islam.
Aspek penting lainnya yang mencerminkan nilai-nilai Islam dalam praktek ekonomi masyarakat desa Bainaa adalah kesadaran sosial yang diwujudkan melalui praktik sedekah. Para pelaku usaha menunjukkan kepedulian terhadap sesama. Praktek ini menunjukkan bahwa tujuan usaha tidak semata-mata untuk mencari keuntungan, tetapi juga untuk berbagi dan membantu sesama, sesuai dengan ajaran Islam tentang pentingnya sedekah dan zakat.
Pengelolaan usaha di desa Baina’a umumnya berbasis keluarga dan komunitas. Hal ini terlihat dari pernyataan tokoh masyarakat yang mengonfirmasi keterlibatan keluarga dan anggota komunitas dalam proses produksi. Pendekatan ini mencerminkan nilai-nilai gotong royong dan kekeluargaan yang kuat dalam masyarakat, sejalan dengan prinsip ekonomi Islam yang mendorong kerjasama dan saling membantu dalam kegiatan ekonomi.
Para pengusaha menggunakan berbagai peralatan produksi seperti wajan, kuali, dan bahkan oven untuk pembuatan kue. Hal ini menunjukkan adanya variasi dalam jenis produksi, yang dapat dilihat sebagai upaya untuk memenuhi berbagai kebutuhan pasar dan mengurangi risiko usaha. Hal ini sejalan dengan prinsip ekonomi Islam yang mendorong produktivitas dan inovasi dalam kegiatan ekonomi.
Selain usaha rumahan, sektor pertanian juga memainkan peran penting dalam ekonomi desa Baina’a. Kedua sektor ini sama-sama penting bagi perekonomian desa. Integrasi antara usaha rumahan dan pertanian menunjukkan adanya keseimbangan dalam aktivitas ekonomi masyarakat, mencerminkan prinsip ekonomi Islam yang mendorong pemanfaatan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan.
Meskipun usaha rumahan di desa Baina’a menunjukkan perkembangan positif, masih ada tantangan yang dihadapi. Salah satunya adalah keterbatasan jangkauan pasar. Hal ini menunjukkan perlunya upaya untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing produk lokal. Peran pemerintah dan lembaga terkait juga penting dalam mendukung perkembangan usaha rumahan di desa Bainaa. Tokoh masyarakat menyebutkan adanya pendataan industri rumahan oleh pihak terkait, yang menunjukkan adanya perhatian terhadap sektor ini. Namun, masih diperlukan dukungan lebih lanjut, terutama dalam hal peningkatan kapasitas produksi dan perluasan pasar.
Secara keseluruhan, karakteristik usaha rumahan di desa Baina’a mencerminkan upaya masyarakat untuk membangun ekonomi yang berkelanjutan dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Kemandirian finansial melalui koperasi, praktik sedekah, pengelolaan berbasis keluarga dan komunitas, serta integrasi dengan sektor pertanian menunjukkan adanya keseimbangan antara tujuan ekonomi dan sosial.
Penulis adalah: Dosen Programm Studi Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Alkhairaat.