Kenali, Cegah dan Atasi Migrain

Oleh : dr. Nur Faisah, M.Kes, Sp.N*
Migrain merupakan salah satu bentuk nyeri kepala yang menjadi perhatian karena dapat mempengaruhi produktifitas dan kinerja seseorang. Bulan Juni 2025 yang baru saja lewat diperingati sebagai bulan peduli migrain. Mengapa kita harus mengenali migrain lebih dekat, agar bisa mencegah dengan mengenali gejala dan bisa mengatasinya.
Apa saja gejala dari migrain
Migrain merupakan nyeri kepala berdenyut dengan intensitas sedang hingga berat. Lokasi nyeri pada satu sisi kepala yang diperberat dengan adanya aktifitas. Nyeri kepala ini bisa disertai gejala seperti mual, muntah, sensitif terhadap suara dan cahaya terang. Durasi nyeri dapat berlangsung 4-72 jam. Faktor risiko migrain umumnya di derita oleh wanita meskipun juga bisa diderita oleh pria, nyeri berkaitan dengan hormonal, rentang usia antara 20 tahun hingga 45 tahun dan adanya riwayat migrain dalam keluarga.
Apa yang mencetuskan migrain ?
Beberapa faktor bisa menjadi pencetus timbulnya migren seperti olahraga yang berlebihan, stress, perubahan cuaca, kebiasaan konsumsi alkohol dan merokok, faktor hormonal (pada wanita) dan pola tidur yang kacau. Selain itu pola konsumsi makanan yang merupakan produk dari susu, coklat, dan kopi. Faktor rangsangan cahaya dan suara berlebih, berada diketinggian seperti saat berada di pesawat atau berada di gunung juga bisa mencetuskan migren.
Klasifikasi Migrain
Migren diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu migren dengan aura dan migren tanpa aura. Aura didedinisikan sebagai suatu tanda atau gejala yang dialami sebelum migren. Aura dapat berlangsung selama 5 – 20 menit. Aura dapat berupa aura visual, sensorik dan gangguan berbahasa. Aura visual berupa sensasi pandangan berkunang-kunang atau melihat kilatan – kilatan cahaya dalam penglihatan dan atau penglihatan yang tiba- tiba menjadi gelap. Aura sensorik dapat berupa kebas atau kesemutan pada salah satu sisi tubuh yang sesisi dengan lokasi migren dan atau kelemahan tiba2 pada satu sisi tubuh. Gangguan berbahasa berupa kesulitan berbicara atau pelo.
Bagaimana Menangani Migrain
Migrain dapat ditangani tanpa obat-obatan dan menggunakan terapi obat. Penanganan tanpa obat dapat dilakukan dengan menerapkan pola tidur yang cukup dan teratur, olahraga teratur, pola makan sehat, mencatat pola serangan migrain dan manajemen stress. Penanganan dengan terapi obat dapat dilakukan dengan mengkonsumsi pereda nyeri dan obat pencegah migrain. Terapi tambahan dapat berupa pemberian vitamin B2, koenzim Q10, magnesium, melatonin dan stimulasi saraf vagus non invasif. Hal ini tentu saja harus dengan petunjuk dari dokter.
Pencegahan Migrain
Migrain dapat dicegah melalui penerapan pola makan yang sehat, olahraga teratur, manajemen stress, membatasi kafein, tidur cukup dan teratur, minum obat sesuai anjuran, menghindari alkohol dan berhenti merokok.
Tanda Bahaya Nyeri Kepala
Beberapa gejala yang harus diwaspadai dan menjadi tanda kegawatan nyeri kepala antara lain : adanya kelemahan, timbuk kejang, disertai demam, penurunan kesadaran, penurunan berat badan, adanya mual dan muntah, gangguan kesimbangan, gangguan penglihatan, kebingungan yang tiba-tiba, nyeri kepala yang terjadi mendadak, tumor otak, nyeri kepala pada kehamilan, nyeri kepala yang diperberat dengan batuk dan mengejan, diderita oleh pasien > 50 tahun. Bila mengalami gejala seperti diatas, segera periksakan diri ke dokter.
Penutup
Mari mengenali gejala migrain agar kita bisa mencegah dan mengatasinya. Hidup bebas dari nyeri kepala migrain yang menganggu, dapat meningkatkan kualitas dan produktifitas hidup.
Penulis adalah: Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat