Dua Belas Dosen Universitas Alkhairaat Lulus Sertifikasi Dosen, Tiga Diantaranya dari Perikanan
Palu-WartakiatΙ Dua belas dosen Universitas Alkhairaat (UNISA), dari berbagai fakultas dinyatakan lulus sertifikasi dosen tahap pertama, seperti yang diumumkan oleh Kemendiksaintek diakun sister masing-masing dosen, Rabu, (17/9).
Ketua Panitia Sertifikasi Dosen- Perguruan Tinggi Pengusul (PSD-PTU) Universitas Alkhairaat, Dr. If’all, mengatakan, ada empat belas nama dosen yang lulus, namun dua diantaranya masih dipending untuk mengisi kuota tahun depan. Dosen yang lulus tersebut masing-masing mendapatkan catatan dari asessor masing-masing. Nama yang lulus tersebut juga terdapat nama dosen senior dan dosen muda.
Fakultas Perikanan mengirim tiga nama yang lulus, Rosdiana dari program studi Agrobisnis Perikanan, Sonny Lahati, dari prodi Akuatik dan Fachri Kurnia Bakti, Agrobisnis Perikanan. Fakultas Ekonomi mengirimkan nama, Evawarta dan Sujarwadi. Sementara Fakultas Agama Islam juga mengirim tiga nama, Munarif dari program studi Hukum Keluarga, Lathifah Abdul Muluk Lanonci dari program studi Ekonomi Syariah dan Ubaidillah Tjanu dari program studi Pendidikan Agama Islam.
Sementara itu, Fakultas Kedokteran mengirim nama dr. Nur Meity dan dr. Salmah Suciaty dari prodi Pendidikan Dokter. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Fakultas Sastra masing-masing mengirim satu nama yakni, Nurhalida Sartika dari prodi Pendidikan Matematika dan Rani Fardani dari prodi Sastra Indonessia.
Ketua PSD-PTU Universitas Alkhairaat Dr. If’all mengatakan, sertifikasi dosen merupakan proses pemberian sertifikat pendidik kepada dosen. yang menandai dosen yang bersangkutan dinyatakan profesional dan layak mendapatkan tunjangan dari negara. program sertifikasi dosen memiliki sejumlah tujuan, anatara lain meningkatkan mutu pendidikan nasional hingga meningkatkan kesejahteraan dosen yang bersangkutan. Sehingga, kata Ketua LPPM Unisa ini jika ingin lulus serdos harus melewati beberapa tahapan dalam sertifikasi dosen.
Dia mengatakan, sejak serdos tahun 2021 sampai saat ini, Ditjen Dikti memberikan istilah SMART (Simple, Modern, More Informative, Accountable, Responsive, and Transparent).
“Jadi sekarang ada namanya sertifikasi dosen SMART. dimana dari yang sebelumnya terdiri dari (lima) tahapan, diringkas menjadi tiga tahapan saja yaitu T1, T2, dan T3,”jelasnya.
Proses sertifikasi dosen tahap pertama tahun 2025, kata Dr If’all, dilalui peserta serdos dimulai dari jadwal penyusunan PDD-UKTPT, pengajuan DYS oleh PSD-PTU (Panitia Sertifikasi Dosen- Perguruan Tinggi Pengusul), penilaian portofolio DYS oleh Asesor PTPS (Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen),yudisium internal PTPS (Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen), dan diakhiri dengan yudisium Nasional.
Menurutnya, semua kegiatan dilakukan melalui sister cloud kemendiksaintek, PSD PTU maupun admin PT tidak lagi melakukan sinkronisasi, sehingga data serdos dosen yang diinput melalui sister, otomatis masuk di laman sister kemendiksaintek cloud perguruan tinggi.
Terpisah, Rektor Universitas Alkhairaat, Dr Muhammad Yasin memberikan ucapan selamat atas prestasi para dosen yang telah dinyatakan lulus pada tahap pertama ini.
“Semoga dosen lainnya semakin termotivasi dan mempersiapkan diri dengan baik, lengkapi semua persyaratan yang dibutuhkan, Insya Allah semua akan dimudahkan oleh Allah SWT jika kita bersungguh-sungguh,”kata Rektor.
Munarif salah seorang dosen senior mengaku sangat berbahagia sekali, menurut dia, negara sudah mengakui sebagai dosen profesional, selain membantu institusi meningkatkan mutu, juga berdampak langsung pada dosen dengan bertambahnya tunjangan yang diberikan oleh negara pada dirinya.
Laporan; RL

