Henan Agriculture Tertarik Kerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat

Palu-WartakiatΙ Tim Henan Agriculture Investment Group Limited, tertarik bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat dalam rangka pengembangan sektor pertanian di Indonesia.
Tim Henan, didampingi oleh Direktur BUMA, Lidya Assegaf, Muhammad Adam, dan Ahsan Mardjudo meluangkan waktu berkunjung ke Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat, sebagai lembaga pendidikan tinggi. Di Fakultas Pertanian, tim Henan berdiskusi cukup lama, kurang lebih 1,5 jam, awalnya dijadwalkan hanya beberapa menit saja.
Dr Ahsan yang juga Wakil Rektor 1 UNISA mengatakan, jalannya diskusi cukup menarik dengan pimpinan fakultas dan jajarannya. Materi diskusi seputar pengembangan komoditi pertanian yang dapat memberi nilai tambah bagi petani serta memberi dampak juga pada Fakultas Pertanian itu sendiri.
Menurut Dr. Ahsan mengutip diskusi sore itu pada intinya program pengembangan bidang pertanian dibutuhkan teknologi yang dapat meningkatkan produksi serta kebutuhan sumberdaya manusia sebagai pelaku utama. Khusus sumberdaya manusia, tim Henan membuka diri menawarkan kerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat baik dosen maupun mahasiswa yang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi bidang pertanian di Henan China.
Tawaran tim Henan China itu langsung direspon oleh Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Arfan, yang akan ditindaklanjuti dengan dokumen kerjasama kedepan. Sebagai salah satu rencana kerjasama Henan China dengan Fakultas Pertanian, mereka menawarkan kepada dekan tiga orang mahasiswa atau staf untuk bekerja pada perkebunan mereka di Sukabumi Jawa Barat sekaligus transfer knowledge.
Pada kesempatan itu Dr. Arfan memaparkan potensi bawang merah di kota Palu, khususnya terkait dengan tanaman bawang merah dan perlakuan para akademisi pertanian terhadap tanaman yang menjadi salah satu komoditi unggulan Sulawesi Tengah itu.
Sebelumnya, tim Henan Agriculture Investment Group Limited dipimpin oleh Liao Xiaolin, yang secara langsung meninjau potensi pertanian di lokasi bersama tim dari BUMA.
Direktur BUMA, Lidya Assegaf, SE, menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan membangun sistem pertanian terpadu berbasis teknologi dan nilai tambah ekonomi. Sistem ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, petani, masyarakat lokal, serta mitra lokal dari Alkhairaat.
“Kami ingin menciptakan nilai lebih di bidang pertanian, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas produksi. Sistem yang ditawarkan juga mengedepankan skema profit sharing, sehingga pendapatan para petani, pemerintah, dan mitra lokal bisa meningkat secara signifikan,” ujar Lidya.
Henan Agriculture Investment Group Limited adalah perusahaan milik negara dari Provinsi Henan, wilayah yang dikenal sebagai pusat agrikultur terbesar di Tiongkok. Mereka datang ke Indonesia sebagai bagian dari program bilateral antara Indonesia dan China yang saat ini berada dalam kondisi sangat baik.
Tujuan utama kunjungan mereka adalah untuk melakukan transfer teknologi di bidang pertanian, meliputi penggunaan alat pertanian modern, pupuk, pestisida, hingga teknik tanam dan panen yang efektif.
“Kami ingin meningkatkan taraf hidup petani Indonesia melalui alih teknologi. Dengan pendekatan ini, petani bisa menghasilkan panen berkualitas tinggi dan berdaya saing, bahkan untuk pasar ekspor,” kata perwakilan Henan Agriculture.
Dipilihnya Alkhairaat sebagai mitra lokal bukan tanpa alasan. Menurut Lidya Assegaf, investor luar negeri saat ini sangat selektif dan membutuhkan mitra yang terpercaya dan memiliki rekam jejak baik. Alkhairaat, sebagai institusi besar dengan basis sosial dan keagamaan yang kuat, menjadi pilihan yang ideal.
“Mereka percaya dengan Alkhairaat karena integritas kami, serta kedekatan kultural kami dengan masyarakat lokal. Ini memudahkan proses pengorganisasian petani dan pelaksanaan program,” tambahnya.
Dalam tahap awal kerja sama, ada tiga fokus utama investasi yang disiapkan Henan Agriculture:
Investasi peralatan pertanian modern, untuk menunjang efisiensi kerja di lapangan.
Investasi teknologi, untuk meningkatkan hasil panen dan menjaga keberlanjutan pertanian.
Investasi pembiayaan, guna membantu mengatasi keterbatasan modal kerja petani.
BUMA dan Henan Agriculture kini tengah menyusun skema kemitraan yang akan melibatkan pemerintah daerah dan kelompok tani di bawah binaan Alkhairaat. Salah satu target dari kemitraan ini adalah memproduksi beras berkualitas tinggi yang tidak hanya ditujukan untuk pasar lokal dan tradisional, tetapi juga siap memasuki pasar ritel modern hingga ekspor internasional.
Sebagai tindak lanjut dari program prioritas Ketua Utama Alkhairaat, kerja sama ini menjadi langkah nyata dalam penguatan sektor ekonomi berbasis teknologi, dengan mengoptimalkan lahan-lahan potensial agar lebih produktif dan memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat.
Selain itu, Alkhairaat juga berperan aktif dalam menunjang program ketahanan pangan nasional melalui penguatan sistem pertanian yang efisien dan berbasis komunitas.
Sebagai mitra pemerintah, program ini juga sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan yang diusung oleh Gubernur Sulawesi Tengah dan Bupati Sigi, khususnya dalam sektor pertanian yang ramah teknologi dan berpihak pada kesejahteraan petani.
Laporan: RL