Maba Pertanian Unisa dikenalkan Soal Etika dan Sikap Ilmiah
Palu-Dosen Senior Fakultas Pertanian Universias Alkharaat (Unisa), Dr.Ir. H. Kasman Jaya mengatakan, sebagai warga baru di kampus Unisa, mahasiswa harus dikenalkan tentang dua hal penting, yakni Etika dan Sikap Ilmiah. Hal itu dikemukakannya saat menjadi pemateri pengenalan akademik bagi mahasiswa baru fakultas pertanian dua hari lalu di kampus Unisa. Jalan Diponegoro.
“ Kebiasaan hidup yang baik, dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi lain. Etika sering kita pahami sebagai ajaran yang berisikan perintah dan larangan tentang baik-buruknya perilaku manusia,”ungkapnya.
Mantan Dekan Fakultas Pertanian Unisa itu melanjutkan, etika juga berarti perintah yang harus dipatuhi dan larangan yang harus dihindari atau sering di didefiniskan sebagai suatu konsep yang mengarah pada perilaku yang baik dan pantas berdasarkan nilai-nilai norma, moralitas, pranata, baik kemanusiaan maupun agama.
Jadi etika, kata Kasman, dalam terminologi agama disebut akhlak. Ini menjadi acuan utama dalam kehidupan manusia yang beradab. Rasulullah telah mecontohkan akhlak itu dalam segala aktivitasnya.
Menurut Kasman orang profesional itu tidak hanya ahli dibidangnya, namun lebih dari itu, melekat pada dirinya tanggung jawab moral dan etika, dalam bahasa religi dikenal dengan akhlak. Jadi semakin profesional seseorang seharusnya akhlaknya makin mumpuni. Nilai-nilai yang terkandung didalam etika kata mantan Ketua Bawaslu Sulteng itu mencakup Integritas, Jujur, Konsisten, Disiplin, Santun dan peduli..dll.
Menurut dia, sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan kata lain kecendrungan individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah.
“sikap ilmiah adalah sikap seorang ingin tahu, terbuka, kritis, menghargai karya ilmiah seseorang, dan sikap berani menjaga kebenaran sebuah karya ilmiah,”jelasnya.
Selain itu, bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya. Bukan menerima kritikan dengan respon negatif terhadap pendapatnya. Lebih lanjut ia mengatakan, mahasiswa dalam kehidupan kampusnya harus tekan dan menghargai karya orang lain.
“saya harap, mahasiswa tidak ada kata bosan dalam kamus hidupnya, terus mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya, berusaha bekerja dengan teliti,”pungkasnya (RL)