Ditunjuk Sebagai Diplomat Aljazair, Mahasiswi Unisa ini Tegas Tolak LGBT

Palu-Mufida Lasawedi, mahasiswa Universitas Alkhairaat (Unisa), ditunjuk sebagai Delegate of United Nation Human Right Council for Algeria baru-baru ini di Bali saat konferensi Internasional Asia World Model United.
Mufida pada media ini mengaku mendapatkan banyak pengetahuan saat menjadi peserta pada forum Internasional itu, bahkan yang lebih membanggakan dia ditugaskan menjadi diplomat untuk negara Algeria atau Aljazair.
“Saya mendapatkan tugas sebagai diplomat bagi negara Algeria atau Aljazair untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat disana, khususnya mempertahankan nilai-nilai Islam di negara yang terletak dibenua Afrika itu” katanya pada wartakiat.com, Rabu, (27/11).
Pada forum Internasional itu, Mufida dengan tegas menolak regulasi International yang coba melegalkan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama Islam.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab itu mengatakan, setiap negara memiliki aturan atau regulasi yang tidak dapat dibungkam oleh komite manapun didunia ini, apalagi menyangkut hak dan privacy negara tersebut.
“Saya dengan lantang menolak mosi dari negara yang akan memberikan tempat atau ruang bagi komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT).
Menurutnya, aturan yang berlaku di negara Algeria tidak mengizinkan hubungan sesama jenis. Di forum itu beberapa delegasi dari sejumlah negara yang tidak sependapat dengan dirinya dengan dalih kesamaan hak.
Sebagai seorang diplomat, mahasiswa angkatan 2015 itu tetap bersikukuh mempertahankan nilai-nilai islam di forum Perserikatan Bangsa-bangsa.
Ia mengatakan, jangan hanya karena ego, ikut menyepakati keputusan padahal bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Meskipun dalam konteks setiap orang memiliki hak yang sama.
Menurutnya, Islam tidak pernah mengambil hak-hak penganut agama lain, melainkan menjaga kesucian agamanya yang dibawa oleh Nabi Besar Muhammad SAW.(RL)