MODAL KEPERCAYAAN

Oleh : Kasman Jaya Saad
Kepercayaan adalah suatu keyakinan seseorang atau orang-orang tertentu bahwa seseorang itu memiliki karakter yang positif (jujur dan baik). Kepercayaan berawal dari adanya komunikasi di antara dua belah pihak atau beberapa pihak. Komunikasi yang terjalin tentunya komunikasi yang baik dan membangun. Lambat laun komunikasi tersebut akan membuahkan kepercayaan satu sama lain. Jika kepercayaan sudah tercipta, jagalah kepercayaan tersebut dengan sebaik-baiknya. Sekali saja kepercayaan itu ternodai, maka akan sangat sulit untuk menghapus nodanya.
Untuk memperoleh sebuah kepercayaan dibutuhkan waktu yang sangat lama, sedangkan untuk menghilangkannya dapat dilakukan dalam sekejap. Waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkannya bahkan lebih cepat dibandingkan saat membalikkan telapak tangan kita.
Seseorang pembantu yang berkerja dirumah, begitu kami mempercayainya (karakter integritasnya). Dan seluruh anggota keluarga begitu pula, karena barang-barang berharga biasa disimpan disembarang tempat, dan keluarga merasa aman dan nyaman saja. Kami juga percaya dengan kompetisinya dalam hal memasak dan mengurus rumah tangga. Maka kami selalu memberi banyak lebih atas kelebihan karakternya itu (dipercaya). Warren Buffet, salah satu dari lima orang terkaya di dunia, menyebutkan “saya memiliki tiga syarat untuk merekrut orang. Pertama integritas (kepercayaan), kedua, intelegensia (kompetensi), dan ketiga berenergi besar. Bila Anda tak memiliki syarat pertama, dua syarat yang lainnya itu akan membunuh Anda”
Modal utama untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain adalah pribadi seseorang. Tentunya pribadi tersebut haruslah pribadi yang baik, bukan pribadi yang jahat dan penuh dengan kelicikan. Bagi sebagian orang menjadi pribadi yang licik akan memudahkan mereka untuk mendapatkan banyak hal yang mereka inginkan. Sayangnya, hal tersebut tidak akan bertahan lama. Jika seseorang menjadi orang baik, hal-hal yang telah didapatkan biasanya lebih bertahan lama. Selain itu, kebaikan juga akan sangat memudahkan seseorang untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
Isaac Watts menyebut bahwa belajar untuk memberikan kepercayaan kepada seseorang adalah salah satu tugas yang sangat sulit dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, kepercayaan menjadi sangat sangat mahal harganya. Seseorang akan merasakan sulitnya memberikan kepercayaan kepada orang lain. Akan menjadi lebih sulit ketika kepercayaan itu pernah dikhianati oleh orang tersebut. Kepercayaan tidak dapat diisi ulang, setelah hilang mungkin kita tidak mendapatkannya kembali, dan jika mendapatkannya kembali, itu tidak akan pernah sama. Kepercayaan menurut Pongki Pamungkas (2019), adalah ibarat minyak pelumas yang memuluskan pergerakan roda-roda atau rantai suatu benda mekanis. Tanpa kepercayaan, roda-roda atau rantai itu akan tersendat, hingga bahkan berhenti sama sekali.
Kepercayaan adalah landasan bagi terjadinya hubungan saling menguntungkan. Dan Kepercayaan juga adalah pondasi dalam mencintai seseorang, karena rasa cinta akan mati tanpa kepercayaan. Dalam konteks kekuasaan, maka para pemimpin bangsa dan daerah harus memiliki karakter positif (berintegritas) dan memiliki kompetensi dalam mengorkestrasi rakyat, dan menjadikannya satu kesatuan untuk membangun, bukan saling meruntuhkan. Itulah modal utama untuk mendapatkan kepercayaan dari rakyat. Kalau ingin dipercaya rakyat, maka berhenti mengkhianatinya.
Kepala daerah seharusnya menjadi pahlawan bagi rakyatnya. Berikan contoh yang patut ditiru oleh generasi yang akan datang dengan tindakan dan perilaku yang memupuk kepercayaan. Bukan sebaliknya, menjadi contoh yang buruk, mengkebiri hak rakyat, korupsi, kolusi dan dipenuhi nepotisme. Dan momentum pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2020, harus digunakan sebagai wahana menjegal mereka yang tak amanah (tak memiliki modal kepercayaan), bermental korup dan pernah terbukti korupsi menjadi kepala daerah. Masyarakat pemilih harus mampu mempelajari rekam jejak sang calon kepala daerah. Jangan mau digoda dengan uang relatif tidak seberapa, dibandingkan resiko yang harus ditanggung oleh masyarakat dalam waktu yang lama.
Olehnya untuk membangun negeri dan daerah ini, butuh pemimpin yang amanah, pemimpin yang dapat dipercaya. Kepercayaan adalah landasan utama terwujudnya hubungan pemimpin dan rakyatnya yang saling bersinergi. Partisipasi masyarakat tak akan terjadi bila pemimpinnya tak memiliki modal kepercayaan. Kepercayaan menjadi pengikat masyarakat dan menjadi “lantera” bagi pemimpin dalam menerangi dan mengayomi masyarakatnya. Demikian penting membangun kepercayaan itu, bila dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi suatu daerah, oleh Putnam (1993), menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi sangat berkorelasi dengan hadirnya pemimpin yang dipercaya. Pemimpin yang dipercaya adalah pemimpin yang jujur dan egaliter, memperlakukan dirinya sebagai bagian dari masyarakatnya bukan sebagai penguasa. Pemimpin yang berorientasi “kita” bukan “kami” dan memfokuskan perhatian tindakan pada upaya pentingnya kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya.
Penulis : Dosen Unisa Palu