Ostak Berakhir, Rektor Ingatkan Maba Jaga Alkhairaat

Ostak Berakhir, Rektor Ingatkan Maba Jaga Alkhairaat

Palu-Wartakiat.Com| Orientasi Study Ta’aruf Kampus (Ostak), bagi Mahasiswa Baru (MABA), Universitas Alkhairaat (Unisa), yang dilaksanakan secara daring selama dua hari resmi berakhir, Selasa, (14/9). Selanjutnya, mahasiswa baru yang terdaftar lebih lima ratus itu, diserahkan ke fakultas masing-masing untuk pelaksanaan Orientasi Study Ta’aruf Fakultas (Ostaf), di masing-masing fakultas.

Rektor Universitas Alkhairaat, Dr. Umar Alatas menegaskan agar mahasiswa baru menjaga nama baik Alkhairaat dengan akhlak dan budi pekerti yang baik, sesuai dengan makna Alkhairaat, yakni kebaikan.

“Kampus kita ini mottonya adalah membangun akhlakul karimah, yang terkandung makna kebaikan, akhlak yang baik, tata krama, sopan santun, mengormati dosen, agar kalian mendapatkan keberkahan ilmunya,” tegas Rektor.

Rektor mengatakan, ketika sudah mengenakan almamater Unisa dengan logo di dada, merupakan sebuah kebanggaan, bahwa kalian adalah mahasiswa Unisa, sekaligus menjadi tanggungjawab moral jika menyalahgunakan fungsi almamater itu.

“Ini adalah sebuah kebanggaan, menjadi mahasiswa Unisa, bukan sebuah kebetulan, melainkan panggilan Tuhan. Kalian harus bangga bahwa tidak sedikit alumni Unisa yang kini telah bekerja bahkan menjadi pejabat, tidak usah jauh-jauh, Rektor dan para Wakil Rektor kalian saat ini adalah alumni Unisa,”jelas Rektor.

Hari terakhir, alumni perdana Universitas Alkhairaat, Dr. Gani Jumat didaukat memaparkan materi Alkhairaat dan kontribusinya dalam pembentukan akhlak manusia.

” Dengan ilmu dan akhlak adalah kunci kesuksesan, namun jika kalian sudah meraihnya, jangan sombong,”kata Dr. Gani mengutip salah satu syair Guru Tua.

Dalam pemaparannya, Ketua Majelis HAM dan Demokrasi PB Alkhairaat ini banyak mengupas alasan filosofis geografis mengapa Guru Tua memilih Palu sebagai tempat membangun peradaban akhlak.

” Perlu juga dicatat, bahwa guru tua tidak pernah mengajarkan atau menganjurkan para muridnya untuk mendirikan negara Islam. Jadi poinnya adalah mahasiswa Unisa harus tetap kokoh berpegang teguh pada manhaj Guru Tua Ahlussunah Waljamaah, tidak ada mahasiswa yang ikut organisasi yang dilarang pemerintah, seperti HTI,”pungkasnya

Laporan: Ridwan Laki

Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *