Faperta Unisa Akan Terapkan Pembelajaran Berbasis Humanis
Palu-Wartakiat.ComΙ Salah satu Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), adalah pembelajaran yang humanis yang tidak hanya tertumpu pada nalar atau hanya mencetak para ilmuwan saja, melainkan pembelajaran yang seiris dengan perbaikan akhlak dan budi pekerti.
Hal itu dikemukakan oleh dosen senior fakultas Pertanian Unisa, Dr. Kasman Jaya Saad saat silaturahim dan evaluasi dalam rangka meningkatkan kualitas perkuliahan melalui strategi pembelajaran team teaching faperta Unisa, di aula fakultas Pertanian, Rabu, (15/9).
Menurutnya, dosen yang memberikan mata kuliah apapun, tidak sekedar menjejali nalar mahasiswa dengan ragam teori, namun miskin pesan edukatif yang memotivasi mereka untuk menjadi pribadi yang cerdas secara spiritual dan emosional.
“Ini yang saya sering katakan, seorang dosen tidak sekedar menggerakkan nalar mahasiswa, tapi harus mampu mengetuk pintu hatinya, itu yang saya sebut pendekatan humanis,”jelasnya.
Ia mengakui, masih ada dosen yang berpikir menjadikan mahasiswanya sebagai seorang ilmuan dengan memberikan penugasan yang banyak, seharusnya, dosen menggali alam bawah sadarnya, ketuk hatinya, karena dari sanalah lahir pribadi yang santun, memiliki atitudde yang baik, pandai merasa, tidak merasa pandai, menghargai, menghormati dan memuliakan gurunya.
Sejalan dengan hal itu, Ketua Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP), Spetriani mengatakan untuk tahun akademik ini mereka menngacu pada metode pembelajaran mutakhir dengan tidak melupakan adab dan akhlak.
Menurutnya, tantangan perguruan tinggi saat ini bukan lagi sesama perguruan tinggi, melainkan teknologi internet alias google yang siap menjamin orang mendapatkan lapangan kerja lengkap dengan sertifikasinya. Terkait dengan hal itu, dia meminta para dosen dan mahasiswa mengubah mindset sesuai dengan perkembangan Zaman.
Menyahuti metode kurikulum MBKM, Idris, Ketua Program Studi Agroteknologi, mengatakan siap menerapkan melalui model pembelajaran fleksibility learning, hal itu menjadi penting, karena terkait dengan mutu dan tujuan akhir lulusaan yang diharapkan.
Sementara itu, Dekan fakultas Pertanian, Dr. Arfan mengutarakan, saat ini ada sembilan dosen bergelar doktor, satu orang dalam penyelesaian studi doktoral. Untuk jabatan fungsional dosen, lanjut Dr. Arfan, saat ini baru satu orang lektor kepala, yakni, Dr. Kasman Jaya. Tiga dosen sedang dalam proses pengusulan jabfung lektor kepala di Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah XVI.
Turut hadir pada kegiatan itu para dosen senior, antara lain, Dr. Aris Aksarah, Ir. Sitti Sabariyah, Dr. Hasmari Noer, Dr. Ratnawati, Dr. Muhammad Yasin, Abdul Kadir serta para dosen prodi THP dan agroteknologi.
Selain pemaparan Ketua Prodi THP dan Agroteknologi, para dosen faperta menerima materi teknik pengisian Beban Kerja Dosen (BKD), yang disampaikan oleh salah seoarang dosen prodi THP, Dr. Ifa’ll, S.TP.,M.Si. yang saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Biro Administrasi, Akademik, Kemahasiswaan dan Sistem Informasi (BAAK-SI).
Laporan: Ridwan Laki