SEKALI LAGI TENTANG AKREDITASI PERGURUAN TINGGI
Oleh : Dr. Ir. H. Kasman Jaya Saad, M.Si.*
TULISAN ini lahir dengan rasa haru yang sungguh tak terkira, karena pencapaian akreditasi yang baru saja dicapai program studi kami. Agroteknologi Unisa Palu. Di Prodi Agroteknologi inilah kami menghabiskan banyak waktu mengajar dan mendidik mahasiswa, memang baru peningkatan dari baik (C) menjadi baik sekali (B), namun sudah membuatkan kami bangga dan terharu. Tidak mudah bagi kami di Perguruan Tinggi Swasta (PTS), khususnya program studi untuk menaikkan rating ini, butuh perjuangan keras untuk memenuhi 9 standar yang dipersyaratkan BAN PT, agar mendapat pengakuan dari badan tersebut, apalagi dengan penekanan pada aspek luaran kinerja (outcome based accreditation). Penilaian ini memberi bobot cukup besar pada aspek persentase lulusan tepat waktu, masa tunggu kerja, relevansi pekerjaan dengan keilmuan lulusan, jumlah publikasi, pengabdian kepada masyarakat, dan sitasi luaran ilmiah. Dengan bobot penilaian seperti itu tampaknya hanya PTN yang paling siap dengan tuntutan akreditasi tersebut, mengingat tradisi riset institusi tersebut ditopang dengan baik oleh para mahasiswa pascasarjana dan anggaran APBN rutin.
Bagi kami di perguruan tinggi swasta, tentu saja menjadi sangat penting peningkatan pengakuan eksternal seperti ini. Pengecekan terhadap pemenuhan standar ini kemudian dikenal dengan istilah akreditasi, menjadikan kami bisa membuktikan bahwa ditengah keterbatasan finansial yang diberikan negara, yang sesungguhnya menjadi kewajiban negara dalam mendidik anak bangsanya, kami tetap komit kepada mutu yang dipersyarakatkan oleh negara, dengan adanya keberhasilan peningkatan rating itu. Peningkatan rating itu juga membuktikan bahwa kami menjamin kualitas dan mutu dari lulusan dari perguruan tinggi, khususnya prodi kami. Dan itu artinya institusi kami telah diakui memberikan standar pendidikan yang berkualitas karena seluruh pemenuhan standar “nyata” telah dilakukan dengan baik dan profesional. Pengakuan itu bukan oleh kami tapi oleh lembaga resmi negara-BAN PT.
Dengan peningkatan rating akreditasi ini tentu menjadi media informasi yang baik bagi kami kepada para calon mahasiswa atau orang tua, pasar kerja, dan organisasi penyandang dana mengenai kualitas prodi kami serta lulusannya. Dan dengan begitu pula peningkatan rating ini, kami telah mendapatkan informasi untuk lebih meningkatkan kualitas dan perencanaan akademik tahun-tahun berikunya. Sehingga dengan peningkatan rating ini pula kami akan lebih mudah menjaring kemitraan dengan institusi lain dari dalam maupun luar negeri.
Kembali kepada perjuangan yang tidak mudah tadi untuk mendapat peningkatan rating akreditasi, yang kami sadari betul betapa berpengaruhnya peningkatan rating akreditasi itu bagi kami untuk mendapatkan mahasiswa, di tengah kompetisi antar perguruan tinggi yang ada di daerah ini. Kepada Prof. Ir. Ari Purbayanto M.S.C., Direktur merangkap Anggota Dewan Eksekutif BAN-PT,ketika beranjang sana ke kampus kami, saya pun menyampaikan itu. “Bagi kami di PTS, akreditasi itu sesuatu yang mahal dan begitu berharga, kami pun mahfum apa maksud dan tujuan negara menghadirkan lembaga BAN PT ini, salah satunya mengontrol mutu PT. Namun adakah negara juga sadari bahwa kami di PTS, telah melaksanakan kewajiban negara dalam hal mencerdaskan anak bangsa, yang tentu saja dalam prosesnya, tidak cukup hanya pengakuan dari kami, namun sangat berharap pengakuan eksternal dari negara tidak hanya berupa penilaian, namun juga bantuan fisik dan finasial yang tidak mungkin sama, namun paling tidak mendekati perlakukan seperti PTN. Jujur Prof, finansial kami banyak PTS sangat tergantung dengan masyarakat(baca mahasiswa), itu sebab kami butuh pengakuan dari BAN PT. Dengan kondisi itu, ditengah belum adilnya negara, bukan kami ingin mengabaikan mutu, kami cuma butuh pemahaman, paling tidak afirmasi dalam penilaian itu, semisal dengan tidak mengirim seluruh asesor itu dari PTN yang urat nadinya dan seluruh kegiatannya serta sarana dan prasarana ditanggung APBN, yang menurut penilaian kami, kadang begitu njelimet dalam memplototi 9 standar dimaksud, itu terjadi karena suasana kebatinan kami memang sudah berbeda” .Prof Arif pun anggut-manggut. Semoga beliau memaknai baik.
Akhir kalam, dengan peningkatan rating akreditasi yang diperoleh, semoga menjadi titik balik dan reflektif mendalam untuk menjadikan perguruan tinggi ini sebagai salah satu motor pembentukan karakter sivitas akademika makin maju dan berakhlak. Suatu prestasi, sekecil apapun layak diapresiasi, karena itu bukan kerja personal, lahir dari kerja kolaboratif seluruh pimpinan PT dan civitas akademiknya. Universitas dan program studi adalah institusi formal tertinggi untuk menghasilkan sumber daya yang unggul, pengembangan keilmuan, dan penyemai wisdom- kebijaksanaan. Sebagai bagian dari masyarakat global, institusi ini, -baca UNISA, juga diharapkan mampu menghasilkan luaran yang berdaya saing. Itu sebab institusi ini dan prodinya harus dikembangkan, tidak hanya rasa kebersamaan yang kuat, namun juga semangat dan fondasi yang tidak minimalis agar mampu menopang tuntutan akan mutu daya saing dan produk ilmiah yang bermutu baik .
Sekali lagi selamat untuk prodi agroteknologi Unisa Palu dengan peningkatan rating akreditasinya. Selamat untuk mutu yang lebih baik. Baik Sekali.
Penulis adalah Dosen Senior Faperta Unisa Palu