KSP Songurara dan SopanK Delegasi Sulawesi Tengah di Jakarta

KSP Songurara dan SopanK Delegasi Sulawesi Tengah di Jakarta

Ampana- Komintas Swabina Perdesaan (KSP), Songurara desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi dan Solidaritas Perempuan Anti Kekerasan (SopanK) desa Pusungi, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Touna, menjadi delegasi Sulawesi Tengah pada forum Penguatan Jaringan Perempuan Perdesaan baru-baru ini di Jakarta.

” 5-9 Desember 2019, Bina Desa telah memfasiltasi kegiatan penguatan jaringan perempuan pedesaan, puncaknya 9 Desember di Jakarta, dilaksanakan kongres perempuan pedesaan dihadiri 32 peserta dari seluruh nusantara,” kata Ramlah, aktivis perempuan asal Touna yang dihubungi dari Touna, Selasa, (10/12).

Ia mengatakan, perwakilan asal Sulawesi Tengah berasal dari desa Pusungi, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Una-una dan desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.

Terpilihnya KSP Songurara dan SopanK kata alumni FKIP Unisa itu, karena dua desa itu memiliki komunitas perempuan yang membangun kesadaran kritis perempuan dalam pembangunan desa, agraria dan pangan.

Ia melanjutkan, materi penguatan yang sajikan pada kegiatan nasional itu yakni, peran perempuan dalam pembangunan desa, perempuan dan pangan, perempuan dan agraria yang dibawakan oleh Dewin Kartika, Sekretaris Jenderal KPA.

Penguatan perempuan dan kongres perempuan yang berlangsung selama 6 hari di gedung YTKI Jakarta Selatan itu berlangsung dengan sangat baik, bahkan
Arniyanti salah satu peserta JPPN utusan Sopank merasa bangga dapat berkumpul dan belajar bersama perempuan-perempuan hebat dari seluruh Nusantara.

Hal senada juga disampaikan oleh delegasi dari KSP Songurara Sigi, Rahmatia dan Azriani.

Lebih lanjut Ramlah mengemukakan, Sopank, adalah organisasi yang konsen terhadap isu-isu perempuan. Tidak hanya kekerasan yang dialami secara langsung, melainkan kekerasan yang terjadi secara tidak langsung pada perempuan, seperti ketimpangan agraria yang tidak berperspektif gender.

” Kedepannya, diharapkan melalui organisasi perempuan seperti ini mampu melahirkan kader perempuan yang dapat berbicara tentang desa dan politik agraria,” pungkasnya. RL

Wartakiat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *