62 Tahun, Dosen Unisa Tetap Produktif Donor Darah

Palu-Wartakiat| Dosen Fakultas Sastra Universitas Alkhairaat (Unisa), Mas’amah Mufti diusianya yang kini menginjak 62 tahun masih produktif mendonorkan darahnya.
Mas’amah mengatakan, hingga hari Donor Darah Sedunia tanggal 14 Juni kemarin, ia sudah wakil menyumbangkan 67 kantong darahnya.
Wakil Dekan bidang kemahasiswaan Fakultas Sastra ini mengaku rutin setiap tiga sampai empat bulan mendonorkan darahnya.
“Iya betul tuei, bunda rutin setiap 3-4 bulan sekali donor darah. Tujuan pertama untuk menjaga kesehatan dan tujuan kedua untuk kemanusiaan. Karena setetes darah sangat berarti bagi orang yang membutuhkan,” kata Mas’amah.
Menurutnya, donor darah juga bisa mengurangi resiko terserang penyakit, jika dilakukan secara teratur kata sastrawan kota Palu ini dapat membantu merangsang produksi sel-sel darah baru dan membantu tubuh tetap sehat dan bekerja lebih efektif.
Wanita kelahiran Cirebon, Jawa Barat, yang kini menginjak usia 62 tahun ini lebih senang disebut orang Palu, karena lebih separuh umurnya dihabiskadi tanah Tadulako.
“Saya memang lahir di Cirebon, 18 tahun saya disana. Tapi saya lebih lama di Palu. Lebih 44 tahun saya disini melahirkan karya-karya sastra dan mengabdi di tanah Kaili,” tuturnya.
Mas’amah berharap, sivitas akademika Unisa dan masyarakat umumnya juga bisa mengikuti jejaknya mendonorkan darah untuk orang yang membutuhkan.
“Di beberapa rumah sakit di Palu saat ini mereka butuh darah 13-15 kantong darah/hari. PMI selalu kekurangan,” sebutnya.
Mas’amah yang juga salah satu Pengurus Perhimpunan Donor Darah Indonesia Sulawesi Tengah (PDDI), mengatakan, atas pencapaiannya itu, ia mendapatkan 5 piagam penghargaan dari Gubernur Sulawesi Tengah. (rl)