Nur Edy Berbagi Ilmu di Universitas Alkhairaat, Ingatkan Waspadai Jurnal Predator

Nur Edy Berbagi Ilmu di Universitas Alkhairaat, Ingatkan Waspadai Jurnal Predator

Palu,wartakiat| Puluhan dosen di lingkungan Universitas Alkhairaat (Unisa), mengikuti pelatihan penulisan artikel ilmiah step by step  publikasi internasional bereputasi terindeks scopus di aula Lembah Palu, Kamis,(27/8).

Pelatihan yang diinisiasi Dekan Fakultas Pertanian Unisa Dr Arfan ini, menghadirkan pemateri Nur Edy,P.hd dosen Universitas Tadulako, penulis artikel ilmiah bereputasi terindeks scopus sekaligus editor dan reviewer nasional

Pada kesempatan itu, dosen Fakultas Pertanian Universitas Tadulako (Untad) Palu ini membeberkan tips bagaimana mengenal jurnal internasional bereputasi terindks scopus, termasuk cara mengirimkan manuskrip ke penerbit.

Dia meminta para dosen agar berhati-hati dengan calo yang menawarkan jasa penerbitan jurnal internasional dengan cara yang mudah.

” Tetap harus hati-hati, para calo atau jurnal predator ini ada dimana-mana, bahkan mereka membuat iklan atau layanan jasa di toko pedia. Caranya kita bisa menggunakan aplikasi untuk mengecek kesehatan jurnal sekaligus mengecek status jurnal tersebut terindeks scopus atau tidak,” ujarnya.

Akademisi Untad yang menyelesaikan program doktoralnya di Jerman ini dikenal sudah banyak meloloskan artikel ilmiah yang dipublikasikan di berbagai jurnal internasional terindeks scopus dan lainnya.

Dia juga mengakui, pernah terjebak dengan jurnal predator, pengalaman itu menjadikan dia lebih hati-hati lagi dalam memilih jurnal internasional.

Menurutnya, semua dosen bisa menulis artikel ilmiah, hanya saja tidak semua punya kemauan menulis alias hanya di hayalkan saja. Selain itu, kata Edy ada dosen produktif menulis, sayangnya terkendala biaya publikasi.

‘’Yah, sebenarnya semua dosen itu punya kemampuan menulis.Hanya saja tidak semua mau menulis. Itu masalahnya, selain juga karena biaya publikasi yang mahal,’’ujarnya.

Akademisi muda jebolan salah satu perguruan tinggi ternama di Jerman ini memberikan tips, agar judul tulisan atau artikel ilmiah bisa memantik emosional editor atau penerbit sehingga tertarik mempublikasikannya.

Dia mengatakan, penulis artikel ilmiah mampu menyuguhkan informasi yang menarik pada bagian pendahuluan, tidak terlalu panjang, sehingga pembaca memahami dan mengevaluasi isi artikel.

’’Isi pendahuluan singkat, jelas,seimbang dan fokus. Tidak ada informasi yang tidak terkait atau berlebihan, judul juga harus diperhatikan, tidak ada lagi judul pengaruh anu terhadap anu,” terangnya.

Nur Edy juga menyarankan agar Unisa Palu membentuk sebuah lembaga yang khusus mengelola artikel/publikasi dosen lengkap dengan penerjemahnya. Hal itu menurutnya juga sudah dilakukan oleh pihak Universitas Tadulako sejak dua tahun terakhir ini.

’’menurut saya bagus kalau Unisa punya lembaga sendiri yang menangani artikel atau jurnal para dosen. Tidak perlu lagi pakai pihak luar,’’tambahnya lagi.

Sebelumnya, Rektor Unisa Palu Dr Umar Alatas,S.P,M.Si dalam sambutannya mengapresasi kegiatan pelatihan penulisan artikel untuk publikasi bereputasi/internasional yang digagas oleh Fakultas Pertanian Unisa.

Apalagi kata Rektor, hasil dari jurnal tersebut nantinya tidak hanya memberikan manfaat bagi dosen yang menulis tapi juga berpengaruh terhadap grade institusi/perguruan tinggi.

Rektor berharap, dari kegiatan ini bisa memotivasi dosen-dosen Unisa untuk menulis artikel dan menerbitkannya ke jurnal bereputasi/internasional.

‘’Kita berharap melalui kegiatan ini, dosen-dosen kita termotivasi untuk menulis jurnal atau artikel dan mempublikasikannya ke jurnal bereputasi, namun tetap hati-hati dengan jurnal predator,’’pungkasnya.(rl)

Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *