Diversifikasi Produk dan Inovasi Kunci Sukses UKM Palu Menangkan Minat Pasar

Diversifikasi Produk dan Inovasi Kunci Sukses UKM Palu Menangkan Minat Pasar

Palu-Wartakiat.Com Ι Pandemi Covid-19 yang mulai menunjukkan trend melandai, mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk kembali bangkit dari kegelisahan yang tak menentu. Perubahan gaya berbelanja masyarakat yang mulai beralih ke ranah digital,khususnya selama pandemi menjadi parameter bagi UKM Indonesia, kota Palu misalnya, warganya dengan cepat beradaptasi memanfaatkan sarana penjualan dan pemasaran online yang ada.

Mendukung UKM Palu bersaing di dunia digital, JNE menggelar webinar bertajuk “JNE Ngajak Online 2021 – Goll…Aborasi Bisnis Online 2021 Kota Palu”. Webinar online ini kata Branch Manager JNE Palu, Andi Resdawahyuna diharapkan UKM di Indonesia, khususnya di kota Palu dapat mengembangkan kemampuan bersaing di dunia digital, baik dalam skala nasional dan global.

Pantau media ini, tidak kurang 180 pelaku UKM Palu hadir pada diskusi virtual itu, membahas strategi bertahannya bisnis di tengah pandemi dan setelah masa krisis.

Dalam sambutannya, Andi Resdawahyuna menilai, pentingnya sinergi dan kolaborasi antar pelaku usaha, pemerintah, termasuk jasa logistik untuk membangun roda ekosistem perekonomian negeri.

“Kami meyakini kerjasama dengan berbagai pihak ini akan mendukung industri 4.0. dengan adaptasi dan inovasi. Kita harus optimis di masa ini, yakin bahwa selain tantangan terdapat juga peluang. Ini harus selalu dilakukan untuk menggali potensi yang muncul agar tak hanya survive, tapi juga berkembang”, kata saat membuka kegiatan itu, Rabu, (29/9).

Menurutnya, kesiapan JNE Palu dalam mendukung UKM Palu diwujudkan dalam berbagai program. Seperti, semberikan kemudahan bagi pelaku UMKM melalui beragam promo, gratis ongkir, cashback, bekerjasama dengan marketplace. Selain itu, juga ada program apresiasi customer dengan JLC (JNE Loyalty Card), akhir tahun diberikan hadiah menarik seperti elektronik, bahkan ada experience, keliling Jakarta dan jalan-jalan keluar negeri atau berangkat Umroh.

Andi berharap upaya JNE tersebut mampu memberikan harapan serta solusi bagi para UKM Palu dalam mengekspansi bisnisnya.

Sementara itu, Sumaryani, Sales dan Marketing UD Sri Rejeki Palu mengakui mengalami penurunan omset hingga 80%, walau ia juga mengakui berbagai inovasi dilakukan agar tetap bertahan semasa pandemi, tak terkecuali pengadaan beragam promo di marketplace.

“Di salah satu marketplace seperti tokopedia, saya melihat banyak yang suka berbelanja via online, jadi saya mendaftar di marketplace sejenis. Sekarang kita memberikan discount di toko untuk menarik minat para konsumen.”, ujarnya.

Saat ini, pengelolaan akun marketplace Sri Rejeki Palu diserahkan pada seorang administrator yang dipercayainya mampu mengembangkan customer experience daripada konsumen yang berinteraksi via marketplace.

Selain meningkatkan efisiensi, dengan adanya administrator terkhusus untuk marketplace saja dinilai akan membantu pelaku bisnis untuk meningkatkan customer trust dengan kesigapan serta kecepatan balasan daripada penjual ke pembeli.

Sumaryani juga kerap melakukan diversifikasi produk, yang awalnya hanya berfokus pada produksi bawang goreng, saat ini Sri Rejeki Palu mulai memproduksi olahan ikan dan berbagai variasi sambal. Hal ini tak terlepas dari quality control agar keseluruhan produk terjamin mutu dan kualitasnya.

Made Muliawan, Owner Krisna Jaya Palu, sepakat dengan upaya pengembangan variasi produk ala Sumaryani, Made Muliawan yang merintis usahanya berawal dari produksi gantungan kunci itu,  saat ini, sudah mampu mengekspor beragam kerajinan kayu dan mebel.

“Untuk Kota Palu pangsa pasar kita adalah menengah kebawah, sementara produk yang kualitasnya lebih bagus kita kirim ke Jakarta, jadi perwakilan Jakarta yang ekspor produknya ke luar negeri”, jelas Made.

Ekspansi pasar yang dilakukan oleh Krisna Karya Palu dibarengi dengan peningkatan mutu dan desain, bagi Made, pelaku usaha kerajinan, wajib mengetahui pentingnya berinovasi dari segi produk dan desain agar tak tertinggal minat pasar.

Inovasi yang dilakukan Made ternyata tidak berpengaruh berpengaruh pada penghasilan bisnisnya saat pandemi, hingga saat ini, tanpa pengurangan jumlah karyawan dan terus memperluas pemasarannya di berbagai saluran sosial media.

Untuk diketahui, Palu merupakan kota ke-50, dari gelaran webinar JNE Ngajak Online 2021 – Goll…Aborasi Bisnis Online 2021 yang sebelumnya telah dilakukan di Bandung. Gelaran webinar ini juga dalam rangka memperingati hari jadi kota Palu yang ke-43. Setelah Kota Palu, gelaran roadshow akan kembali hadir di Kota Bontang pada 12 Oktober 2021. Roadshow di 60 kota di seluruh Indonesia, JNE Ngajak Online 2021 digelar sejak 26 Januari 2021 di Samarinda dan akan berakhir pada 29 Desember 2021 di Ternate.

Laporan: Tim Wartakiat.Com.

 

 

Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *