Pelatihan dan Peningkatan Kinerja Dosen
Oleh: Dr. Ir. Ratnawati, M.P.*
Beberapa bulan silam, tepatnya 6-8 Agustus 2024, penulis menyempatkan mengikuti kegiatan pelatihan molekuler mikoriza “Teknik Isolasi, Identifikasi Morfologi dan Molekuler” yang diadakan oleh PKR Mikroba Karst Unhas dan BRIN di Lab. Molekuler dan Lab.Mikrobiologi Universitas Hasanuddin.
Bersama beberapa dosen dari berbagai perguruan tinggi, peneliti, praktisi, mahasiswa S2 dan S3, bahkan, salah seorang pesertanya adalah Profesor dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), kami dilatih, fasilitas laboratorium yang mendukung dan jumlah peserta memang dibatasi, membuat kegiatan pelatihan terasa sangat berkesan. Lebih dari semua itu, terpenuhinya hasrat keilmuan yang ingin dicapai.
Mikoriza adalah jamur yang membentuk hubungan simbiosis mutualistik dengan akar tanaman, sebuah kemitraan yang membantu tanaman menyerap nutrisi lebih efektif dan meningkatkan ketahanan terhadap berbagai stres lingkungan termasuk meningkatkan ketahanan tanaman dari infeksi patogen akar.
Pendekatan molekuler adalah upaya untuk mengetahui keakurasian dan ketetapan, termasuk keragaman dari mikroba tanah tersebut.
Mikoriza bukan barang baru bagi saya, penelitian S2 di UGM waktu itu, menggunakan mikroriza, namun pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kini, maka dirasa penting untuk mengupgrade diri. Ya, pelatihan mengupgrade diri, ilmu dan keterampilan.
Peningkatan kompetensi dan kinerja dosen sesuai bidang ilmu lewat pelatihan tentu saja menjadi sangat penting. Apa yang secara pribadi dialami, membuktikan hal itu. Semoga ke depan sarana prasarana yang memadai guna mendukung kinerja dan kompetensi sesuai bidang keilmuan makin mendapat perhatian. Terima kasih kepada pimpinan Universitas yang telah mensupport kegiatan pelatihan saya kali ini.
Proses ini juga makin menyadarkan bahwa keberadaan laboratorium dalam suatu perguruan tinggi bukan hanya semata dilihat sebagai wadah melakukan percobaan, kegiatan pengujian, kalibrasi, praktik pembelajaran, namun juga dapat dimanfaatkan guna memproduksi produk bahan tertentu dan kegiatan pelatihan bagi komunitas lain, yang tentu saja dapat menjadi sumber “income” bagi perguruan tinggi. Seperti tempat saya mengikuti pelatihan di Unhas kali ini.
Penulis adalah; dosen senior di Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat