Anemia Penyebab Insomnia
Oleh: dr. Sakinah Abdullah,M.KM.*
Kekurangan zat besi atau anemia merupakan suatu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau hemoglobin yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh untuk menerima oksigen. Kekurangan zat besi adalah penyebab utama anemia, dan sebanyak 50% penderitanya mengalami anemia defisiensi besi. Zat besi sangat penting untuk produksi hemoglobin.
Oleh karena itu, ketika tubuh kekurangan zat besi, produksi hemoglobin menurun, sehingga membatasi pasokan oksigen. Penderita akan tampak pucat pada konjungtiva kelopak mata bawah bagian dalam dan pada telapak tangan. Selain itu, penderita akan sering mengalami lemas, pusing berkunang-kunang dan mudah mengantuk. Pada kondisi yang lebih berat, dapat hingga mengalami sesak napas. Seseorang yang memiliki keluhan di atas, akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan darah rutin.
Kekurangan zat besi dalam tubuh dapat menyebabkan beberapa masalah, termasuk masalah tidur. Hal ini dapat mengganggu siklus tidur dan menyebabkan masalah seperti gangguan gerakan anggota tubuh secara berkala dan insomnia. Insomnia dapat menjadi penyebab, akibat, atau penanda anemia, dan sifat hubungan ini dapat mempunyai implikasi klinis yang penting. Insomnia menyebabkan ketidakmampuan untuk tidur atau mempertahankannya. Kadang-kadang, penderita insomnia mungkin terbangun di pagi hari, sehingga mereka tidak dapat kembali tidur setelah bangun tidur. Banyak orang cenderung mengabaikan tanda-tanda kekurangan zat besi atau anemia, namun penting untuk menjaga kadarnya tetap terkendali.
Beberapa penelitian tentang hubungan antara anemia defisiensi besi dan insomnia mencatat adanya peningkatan prevalensi insomnia pada penderita defisiensi besi. Para ilmuwan percaya mungkin ada hubungan antara anemia dan prevalensi insomnia, namun diperlukan lebih banyak penelitian, dan hasil penelitian harus ditafsirkan dengan hati-hati. Penting untuk mengetahu gejala dan tanda anemia agar dapat melakukan pemeriksaan sesegera mungkin jika mencurigai sedang menderita anemia.
Hal pertama yang harus dilakukan ketika menderita insomnia parah atau anemia adalah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan memeriksa tingkat keparahan kondisi penderita dan merekomendasikan pilihan pengobatan terbaik. Selain pengobatan, dokter mungkin menyarankan penderita untuk melakukan beberapa perubahan gaya hidup untuk memperbaiki gejala yang dialami, seperti, mengkonsumsi suplemen zat besi, menghindari kafein atau produk yang mengandung kafein seperti polifenol dalam jumlah banyak dan makan makanan kaya zat besi.
Berikut adalah beberapa makanan kaya zat besi untuk anemia dan insomnia yang mungkin disarankan dokter untuk ditambahkan ke dalam diet, Kacang-kacangan: Kacang-kacangan adalah sumber vitamin, lemak sehat, dan mineral yang sangat baik seperti zat besi nonheme, seperti kacang polong dan lentil. Daging: Sumber hewani mengandung zat besi heme. Jenis zat besi ini memiliki bioavailabilitas (ketersediaan hayati) yang lebih tinggi sehingga lebih mudah diserap. Sayuran berdaun gelap: Ini adalah sayuran yang kaya klorofil. Mereka mengandung banyak mineral, termasuk zat besi dan vitamin lainnya. Bayam, kangkung, selada, dan sawi adalah contoh sayuran berdaun gelap yang kaya zat besi dan Ikan: Berbagai spesies ikan mengandung asam lemak omega-3 dan zat besi.
Penulis adalah; Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat