Synarthrosis: Sendi yang Tidak Bergerak, Tapi Sangat Penting
Oleh: dr. Ruslan Ramlan Ramli, Sp.N*
Ditengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan sendi, fokus kita cenderung pada sendi yang bergerak bebas seperti lutut, siku, atau bahu. Padahal, ada jenis sendi yang justru tidak bergerak sama sekali , disebut synarthrosis , fungsinya sangat vital dalam kehidupan sehari-hari.
Synarthrosis adalah sambungan antar tulang yang tidak memungkinkan gerakan. Contoh paling umum adalah sutura pada tengkorak, yaitu sambungan antar tulang kepala. Jenis lainnya adalah gomphosis, yaitu sambungan antara gigi dan tulang rahang. Meski tidak bergerak, sendi ini memiliki peran besar dalam melindungi organ vital dan menjaga struktur tubuh.
Mengapa Synarthrosis Penting?
- Melindungi Organ Vital
Tengkorak yang tersusun dari tulang-tulang dengan sambungan synarthrosis berfungsi seperti helm alami bagi otak. Ia menyerap tekanan dan mencegah kerusakan otak akibat benturan ringan. - Menjaga Struktur Wajah dan Kepala
Synarthrosis membantu membentuk wajah dan menjaga proporsi kepala. Pada anak-anak, sutura tengkorak yang belum menyatu memungkinkan pertumbuhan otak yang optimal. - Menopang Fungsi Gigi
Gigi bisa tertanam kuat di rahang karena adanya synarthrosis gomphosis. Ini memungkinkan kita menggigit dan mengunyah makanan dengan efisien.
Masalah Kesehatan yang Bisa Terjadi
Meski tidak bergerak, synarthrosis bisa mengalami gangguan, seperti:
- Craniosynostosis
Pada bayi, jika sutura tengkorak menutup terlalu cepat, dapat terjadi gangguan bentuk kepala dan tekanan pada otak. Biasanya memerlukan tindakan medis seperti operasi korektif. - Trauma Kepala
Cedera pada bagian kepala bisa memengaruhi sambungan synarthrosis. Meski terlihat ringan, benturan berulang sebaiknya tetap dievaluasi oleh tenaga medis. - Gangguan Gigi dan Rahang
Penyatuan gigi yang terlalu kuat pada rahang (ankilosis) dapat menyebabkan gangguan saat tumbuh gigi atau saat perawatan ortodontik.
Keseharian yang Mempengaruhi Synarthrosis
Beberapa kebiasaan harian yang tampaknya sepele ternyata dapat berdampak terhadap synarthrosis, terutama pada anak-anak:
- Tidur satu sisi terus-menerus pada bayi, bisa menyebabkan bentuk kepala menjadi tidak simetris karena tekanan pada sutura yang belum menutup.
- Kurang nutrisi seperti kalsium dan vitamin D, dapat mengganggu pembentukan dan kekuatan tulang, termasuk tulang kepala.
- Cedera kepala ringan yang diabaikan, bisa menimbulkan komplikasi jangka panjang, terutama jika terjadi berulang.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Meski synarthrosis tidak bisa digerakkan atau dilatih seperti sendi lainnya, kita tetap bisa menjaganya melalui beberapa hal berikut:
- Cukupi asupan nutrisi tulang, seperti kalsium, vitamin D, dan magnesium dari makanan bergizi dan seimbang.
- Lindungi kepala dengan helm saat bersepeda, berkendara, atau saat anak bermain di tempat berisiko.
- Perhatikan pertumbuhan kepala bayi, konsultasikan ke dokter anak bila bentuk kepala terlihat tidak simetris atau jika lingkar kepala tumbuh terlalu cepat atau lambat.
- Pemeriksaan gigi rutin penting untuk menjaga kesehatan gigi dan rahang, termasuk fungsi synarthrosis gomphosis.
Kesimpulan
Synarthrosis mungkin bukan sendi yang bisa kita gerakkan, tapi perannya sangat besar dalam struktur dan perlindungan tubuh. Kita sering mengabaikannya hanya karena ia tidak terlihat “aktif”. Padahal, tanpa synarthrosis yang sehat, kita tidak bisa memiliki tengkorak yang kuat, wajah yang proporsional, atau gigi yang kokoh di tempatnya.
Di era digital saat ini, kita dimudahkan dengan informasi kesehatan, tetapi jangan lupakan pentingnya konsultasi langsung dengan tenaga medis untuk memantau tumbuh kembang anak, mengatasi cedera kepala, atau memeriksa kesehatan gigi. Synarthrosis memang diam, tapi jika terganggu, dampaknya bisa terasa seumur hidup.
Penulis adalah: DosenFakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat*
